Selama dua tahun bekerja di Pekanbaru sudah beberapa kasus kanker paru yang saya dapat. Umumnya penderita berusia 40-an tahun. Dan dari anamnesis, semuanya adalah perokok berat yang menghabiskan rokok lebih dari satu bungkus per hari.
Nikotin yang terdapat dalam tembakau selalu saja menjadi salah satu penyebab atau faktor resiko timbulnya kanker, bukan hanya kanker paru, tapi juga kanker di organ lain, termasuk leher rahim dan payudara. Kenapa begitu?
Nikotin dalam tubuh akan menurunkan daya tahan tubuh. Sedangkan kanker akan tumbuh dan berkembang dengan baik, bila daya tahan tubuh kita lemah. Jadi masuk akal, bila pada kanker apa saja, selalu ada rokok yang berperan sebagai biang kerok.
Kejadian kanker paru sudah sejak lama diketahui sangat erat kaitannya dengan merokok. Namun meski larangan merokok di tempat umum dan peringatan bahaya rokok yang selalu menyertai iklan produk rokok, tapi masih saja para perokok tidak bergeming.
Kasus terakhir yang saya temukan, seorang laki-laki usia 47 tahun yang baru hanya 4 bulan ini merasakan sering batuk disertai rasa nyeri didada. Berat badan turun drastis, 11 kg.
Gambar sitologi dibawah mikroskop dari cairan bilasan bronkhus yang saya terima dari dokter spesialis paru adalah seperti gambar yang menyertai tulisan ini.
Kedua gambar menunjukkan sel-sel kanker dari jenis Small cell Carcinoma, jenis yang paling ganas dan terutama ditemukan pada perokok berat.
Penderita sesak nafas luar biasa dengan postur tubuh yang kurus-ceking. Pasien meninggal berbarengan dengan hasil pemeriksaan patologi anatomik (PA) keluar, sehari setelah sampel cairan bilasan bronkhus diterima. Dirawat di ICU belum genap 2 hari, belum sempat diberikan khemoterapi.
Apa yang turut memperberat keadaan pasien ini adalah saat diketahui kebiasaannya menghabiskan 4 (empat) bungkus rokok setiap hari.
Sayang, bukan? Daripada uang habis dibakar untuk rokok, mungkin lebih baik dibelikan makanan bergizi: susu, daging, buah atau sayur-sayuran yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Popularity: unranked
sumiyati: ass bu dokter,, bapa saya umur 50, di atas pusar’y ada benjolan sebesar telor keras tp kata’y...
devy putri: dok mama saya penderita penyakit maag, setiap hari sendawanya ga berenti2 asam lambung nya juga sering...
alisa cihui.aiz: saya alisa umur 18thn saya sdh mnikah dan puny ank.sy tdk dtng bulan slm satu thn dan pda bln...
sahuri: malam bu dokter saya sahuri usia saya 41 thn mau minta tlng mengenai sakit yg selama ini saya derita selama...
Sita Nur: dok, mau tanya.. apakah penyakit Marfan’s syndrom terebut dapat diwariskan/akan menurun ke...
gita: Dok tdinya saya kan tadinya amandelnya bengkak terus mulaii flu terus menjalar ke batuk dan tapi saat setiap...
Robert H. Ginting: Dokter, saya ada benjolah di tengah tengah bahagian bawah diantara rusuk kiri dan kanan. Benjolan...
Dr. Sukma: Halo Ayu, siingkat saja ya.. Kesimpulan hasil pemeriksaan PA adalah tumor jinak yg disebut Mammary...
ayu: Ass dok, maaf dok saya ayu mau menanyakan dok hasil PA dari FN Ab tumor payudara saya yg ada di mamae kanan di...
rahmi: Dokter, anak saya ketika lahir ada benjolan di bahu kanan. Benjolannya sebesar telur ayam. Perawat bilang itu...
watiex: Dear Dr.Sukma dua hari ini ketika saya meraba bagian dalam vagina kok ada benjolan kecil di mulut rahim...
dputri: hallo dr.sukma saya mau tanya. ayah saya memiliki benjolan keras di dalam perut di bawah tulang rusuk apa...
Mita: Shallom Dok 
saya Mita. saya positif marfan. umur saya 22 tahun..pencegahan apa yg mampu sy lakukan ya dok?...
lisda: dok papa saya terkena tumor nasopharynx sebelah kiri ,sedangkan kanan nya baik . dan bengkak di leher sebelah...
Adinda: Dear dr Sukma Saya wanita usia 37 th. Belakangan ini saya sering merasa pegal/nyeri di pinggul dan bokong,...
ajeng: dok saya ajeng umur saya 15 tahun haid saya tidak lancar sering telat berbulan bulan jika haid pun lama bisa...
vhita: Ass.dokter saya mau tanya.saya memang pny wasir luar ada 2 benjolan.kmrn2 saya sudah ksih salep ultraproct...
Dr. Sukma Merati is founder and owner of Riau Pathology Center in Pekanbaru, Riau. Dr. Merati has had various international experience and training, including as a fellow doctor at The Mount Sinai Hospital in New York City, NY, USA (2000-2002). 
April 21st, 2008 at 6:21 pm
asss….thank’s y dok atas panggalannya kemarin..semua teman2 jd ikut memenggil saya dengan sebutan “cantik”..
blog ibu sangat penuh dengan pengetahuan buat orang2 yang awam dengan kesehatan..tE_O_pE bgt dech….
saya ingin bertanya skaligus mau kasih saran nEch buat ibu..
2th yg lalu saya pernah operasi kecil,krn adany kangker benigna,yg saya sesali operasi itu dilakukan dgn penjahitan benang,bukan kulit ataupun daging seperti yg sring dsebut2,pdhal saya sudah membayar lbh dr prosedur..n bekas jhitan itu sngat mengganggu jika mmakan makanan tertentu..Apkah say hrs melakukan operasi kmbali utk menghilangkan na?????
saran saya ibu maumembuat kiat2mnjga bekas jahitan pd kulit agar tdk mengalami yg nm na alergi..pkrjaan ibu kn selalu berkaitan dgn itu..
di tunggu lho jwbn na..!!!trim_aksi ..
April 22nd, 2008 at 12:53 pm
Sarah yang cantik,
Makasih telah berkunjung dan komentar serta pertanyaanya.
Jahitan itu dimana, sehingga mengganggu pencernaan ? Mungkin anda berbakat keloid. Jawaban pasti baru saya berikan setelah jelas permasahannya, OK?
April 28th, 2008 at 6:31 pm
maf dok,,,!!klu prtanyaan saya kurang jelas buat dokter..bekas jahitan itu tidak menggangu pencernaan ttp berpengaruh terhadap mkanan yang saya konsumsi,krn jahitan itu di bagian kulit,,itu yang selalu menggangu saya krn rasa gatal..mohon jwban dr dokter!!!
May 14th, 2008 at 12:47 pm
aww
dok,mungkin saya tidak seorang penderita kanker,tetapi ada teman saya yang menderita kanker tersebut,
sebenernya separah apa to kalau sudah mencapai stadium 1?apa hal tersebut bisa mengurangi umur?
apa bisa bila kemarin sudah mencapai stadium akhir tetapi kok sekarang jadi turun jadi stadium satu?apa sebabnya ?apa itu mu’jizat tuhan?
terimakasih ya dok,sebenarnya saya hanya ingin mengetahui tentang kanker jahat itu,kanker yang hampir membunuh teman baik saya.
satu lagi, apa penyakit itu bisa disembuhkan?dengan cara apa?
May 14th, 2008 at 7:55 pm
Dear Maya,
Thanks for visiting and your curious questions.
Langsung aja, ya dijawab.
Kanker stadium satu,biasanya masih terlokalisir, belum menyebar ke kelenjar getah bening.Pada kasus ini, setelah tumor diangkat/operasi, biasanya dilanjutkan dengan khemoterapi.Dengan perlakuan spt itu, dari data statistik hasilnya bagus. Waktu survival akan cukup panjang.
Kanker stadium lanjut bisa menurun menjadi stadium satu, secara logika bisa, bila pasien daya tahan tubuhnya bagus, dan kanker merespons baik terapi yang diberikan, yaitu ada cara neo- adjuvan dg pemberian khemo dulu agar massa tumor mengecil, baru dilanjutkan operasi. Disini akan terjadi penurunan stadium.
Sudah tentu yang paling menentukan adalah berkah dari sang Maha Pencipta. Bila Yang Diatas menghendaki,apapun bisa terjadi…
May 30th, 2008 at 1:44 pm
terimakasih ya dok,,,
dok,kata temen saya,dia ga jadi operasi,apa ada cara lain?selain operasi?tetapi,dia terapi… dok,maaf ya kalo saya ga bgtu nyambung…
dok,apa penyakit itu bisa sembuh,ya ngga total sih,tapi ga ad stadiumnya gitu lho..bisa ga?
dok,klo ga ngrepotin,aku boleh minta alamat blog/website atau alamat e-mail dokter ga?klo boleh kirimin ke e-mailq ya{claudhia_951@yahoo.co.id},soalnya aku sulit nyari blog dokter..makasih ya…
cheers
maya
June 5th, 2008 at 7:39 pm
Dear Maya,
Kalo yang dimaksud terapi itu pengobatan alternatif, silakan saja. Yang penting pasien merasa mantap dan percaya pada cara tersebut.
Dengan sugesti tersebut, Insya Allah semuanya menjadi baik karena ridho yang diatas..
June 19th, 2008 at 12:30 am
Mohon bantuan.
Bu dokter, tolong kirimi saya gambar2 paru2 yang terkena kanker, karena saya ingin berhenti merokok. Keluhan apa yg dirasakan penderita pada tahap awal?
June 19th, 2008 at 3:32 pm
Halo Pak Agus,
Makasih sudah berkunjung dan pertanyaannya.
Sesuai permintaan, mohon dilihat gambar pada artikel ini, yang telah saya ganti dengan gambar kanker paru. Sebelah kiri akibat merokok, sebagai penyebab tersering.
Gambar kanan kanker paru yang berasal dari kanker ginjal(RCC) yang menyebar ke paru.
Paru menjadi tempat favorit bagi penyebaran kanker dari organ lain.
Tahap awal, kanker paru tidak memberikan gejala. Jadi sebaiknya bapak check-up Radiologi/rontgen.
September 25th, 2009 at 8:22 am
dokter,
saya JUwita
saya punya teman yang perokok berat.padahal usiany Baru 18 tahun.dia merokok sejak 13 tahun
biasanya dia merokok paling sedikit 20 batang perhari.
sekrang dia sering merasakan sesak napas
bagian tengah dadanya juga masuk kedalam
seperti lobang..
apa yang dialami teman saya dok ?
terima kasih sebelumnya
September 26th, 2009 at 2:33 pm
Hai Juwita,
Sepertinya kondisi teman anda menuju kearah itu, yaitu kanker paru. Dimulai dengan sesak nafas, bentuk dada yang mulai cekung menandakan ada sesuatu yang menarik dinding dada kearah dalam.
So,kunjungi dokter paru agar segera bisa ditolong. Minimal diperiksa bunyi nafas dan jantung serta dilakukan pemeriksaan rontgen (chest X-ray). Mengingat usia masih muda, diharapakan prognosis masih bagus..
September 26th, 2009 at 7:20 pm
dr.
makasih sebelumnya..
teman saya itu seorang taruna d salah salah satu akademi
selain masalah yang telah saya sebutkan sebelumnya ia juga punya masalh lain
sewaktu masa orientasi (ospek) ia pernah d pukuli oleh seniornya d hidung
setelah d ronsen hidungnya ternyata hidungnya membengkok
sekarang ia sering kesakitan ketika membuang nafas
jadi dia sering bernafas melalui hidung dan mebuangnya melalui mulut.
bagaimana dok?
oiya, masalah pertama, apakah teman saya bisa d sembuhkan?bgmn crnya
ada yang dapat mencegah kanker paru-parunya/
sebagai seorang teman, apa yang dapat saya bantu dok utk kesehata dia?
mohon d jelaskan secara rinci.
October 4th, 2009 at 7:24 am
saya mao tannya tentang obat alternatif tumor paru apa dok?
October 4th, 2009 at 11:44 am
Hai Tofan,
Saya tidak tahu obat2an alternatif khusus untuk tumor paru. Yang saya tahu dari beberapa penderita kanker ganas (payudara, limfoma, kanker usus) kebanyakan mereka mengkonsumsi ‘kapsul keladi tikus’. Bisa dicari di internet.
October 25th, 2009 at 8:40 pm
nta info’y ya…..
thx you
November 10th, 2009 at 7:16 pm
AssWW dokter sukma,
Saya, di awal NOV 2009, dari diagnosa CTScan diduga ada ‘neurogenic tumor’ berlokasi di ‘posterior mediastinum’ dgn ukuran sekitar 5 cm dan utk lebih pastinya harus dilakukan ‘biopsy’. Pertanyaannya dok, keluarga ingin melakukan pengobatan herbal dulu, untuk itu apakah biopsy bisa ditunda, misalnya 2 bulan kemudian? Terima kasih atas jawaban.
Wass,
November 10th, 2009 at 9:25 pm
Hai Adi,
Boleh saja mencoba terapi herbal, ASAL jangan diurut pada lokasi kelainan.
Terapi herbal sebaiknya maximal satu bulan. Bila dua bulan tumor neurogenic tsb dikhawatirkan sudah membesar cepat.
Setelah satu bulan, anda kembali ke dokter dan bersedia dilakukan biopsi untuk kepentingan diagnosis pasti. Diagnosis pasti penting untuk terapi dan juga mengetahui prognosis penyakit.
Prosedur biopsi biasanya dengan analgesic, jadi tidak terasa sakit.
February 24th, 2010 at 12:15 am
salam bu.
Kl blh tanya, sya dulu di diagnosa TBC. boleh kasih tau gambaran ttg TBC bu.tahapan2 perkembangannya dan terapi pengobatannya. krn saya pernah baca ada 4 tahap dlm pengobatan tp byk sekali rs yg salah urutan dlm menangani TBC jd saya blm berobat sama sekali.
Dan kira2 brp biaya pengobatannya.
tx
February 24th, 2010 at 11:04 am
Halo Nico,
Radang TBC yang umum biasanya mengenai paru-paru dan disebut TBC paru. Selain paru, organ lain pun bisa kena radang TBC (mungkin ini yang anda baca tt. 4 tahap penyakit TBC) : bisa ke kelenjar getah bening(KGB) dan disebut TBC kelenjar. Ada lagi yang mengenai hati, limpa, ginjal dst disebut sebagai TBC hati, TBC limpa, TBC ginjal dst.
Selanjutnya TBC dapat mengenai otak dan selaput otak dan disebut Encephalitis TBC dan Meningitis TBC. Disini penyakit sudah sangat berat, kejang2, kesadaran menurun sampai koma.
Terakhir ada kuman TBC yang menyebar begitu luasnya keseluruh jaringan tubuh dan kondisi ini yang paling buruk dan disebut TBC millier. Pada tahap ini penderita sudah amat sangat parah dengan tubuh yang extrim kurus seperti orang malnutrisi, tinggal kulit pembalut tulang. Pada tahap ini kuman TBC telah ada diseluruh bagian tubuh dari ujung rambut sampai ujung kaki. Kondisi seperti ini mustahil dapat disembuhkan dan biasanya berakhir dengan kematian.
Sekarang kondisi anda ada di tahap yang mana? TBC paru atau TBC kelenjar? Bila TBC paru kunjungi dokter spesialis paru(SpP) dan bila TBC kelenjar bisa ke dokter penyakit dalam. Di Puskesmas juga bisa menangani TBC paru sesuai standard pengobatan TBC dari Departemen Kesehatan.
February 25th, 2010 at 11:05 am
br TBC paru dok. untuk biaya pengobatan rawat jalan rs standard ( bkn opname 6 bln) kira2 brp yach.
tx.
Dan kl selama ini saya tinggal tidak sendirian apakah mrk jg perlu di periksa?
tx
February 25th, 2010 at 6:52 pm
Halo Nico,
TBC paru bisa dirawat di rumah alias rawat jalan. Tidak perlu menginap di RS selama 6 bulan. Asalkan perlakuan terhadap anda dirumah persis seperti perlakuan penderita TBC paru yang dirawat di RS. Banyak bedrest/tiduran. Makan bergizi tinggi : susu, telor, daging buah dan sayuran. Peralatan makan dan minum anda harus DISENDIRIKAN. Tidak dipakai bersama orang lain, khusus untuk anda. Bila berdahak dalam wadah tertutup sehingga tidak menularkan kuman TBC didalam udara pernafasan yang bisa menularkan penyakit TBC kepada orang lain.
Mereka yang tinggal serumah harus memakai masker bila berdekatan dengan anda, dst…
February 26th, 2010 at 7:30 am
tx dok buat penjelasannya.
March 5th, 2010 at 4:08 pm
Slamat sore dok,
Saya ingin bertanya. Saya dulu pernah terkena TBC dan sudah menjalani pngobatan selama 9 bulan dan dinyatakan sembuh.
Pertanyaan saya :
1. Apakah saya bisa terkena TBC lg dok?
2. Sekarang ini saya merasakan ngilu dibagian perut sebelah kanan smpi ke pinggang belakang sebelah kanan setelah dicek darah ureum saya 18 mg/dl 20~40 dan kreatinin saya 0.8 mg/dl 0.8~1.5 dan disuruh melakukan pemeriksaan BNO IVP. apakah ada pengaruhnya dengan riwat TBC saya dok.
Itu saja dok yg dapat saya uraikan. Mohon informasinya. Trimakasih banyak.
March 5th, 2010 at 10:40 pm
Hai Rudy,
Apakah TBC anda dulu TBC paru? Bila iya, kuman TBC didalam darah bisa menyebar ke organ lain, antara lain ke ginjal dan juga hati.
Keluhan anda lebih spesifik untuk gangguan ginjal. Sebaiknya dilakukan pemeriksaan BNO/IVP, kemungkinan ada batu ginjal atau TBC ginjal, mumpung fungsi ginjal anda masih normal (ureum & creatinin dalam batas normal).
March 17th, 2010 at 4:46 pm
salam kenal doc,kemarin saya diponis tbc..dan saya diberi obat untuk penderita tb,tapi setelah melihat banyak artikel tentang tbc,saya jadi sedikit ngeri karena ternyata bakteri itu bisa menghinggapi organ lain.apa itu bisa dicegah doc.saya minta penjelasannya terimaksih.
March 18th, 2010 at 9:11 am
Dok,mau tanya,ini lho pp sy katanya sakit didada trus kita ke dr katanya hrs diretrogen,hasilnya tbc,setelah minum obat dr ga sembuh ga kena bgt obatnya,6bln kemudian kita ganti dr dgn keluhan sm akhir diretrogen ulang kata dr ini sptnya ada something hrs ct-scan,bener deh kanker paru stadium 4,yg mau sy tanyakan,kl tbc tidak minum obat teratur apakah bisa menyebabkan kanker paru?kalau udah kanker paru stadium 4 berapa lama akan bertahan hidup ga bs dikemo lagi krn usianya uda 66thn kata dr percuma uda nyebar?boleh ga dibronkospi?dok apakah kanker paru bs menyebabkan hb rendah?trus apa yg hrs dilakukan jika hb rendah,Terima kasih byk sebelumnya.
March 19th, 2010 at 8:27 pm
Halo Rein,
TBC tidak bisa berubah menjadi kanker paru. Kemungkinan kasus papa anda sejak semula telah ada kanker paru, namun tidak terdeteksi. Bronchoskopi gunanya untuk mengetahui jenis kanker paru, sample diperiksa dibawah mikroskop oleh dokter spesialis PA, tentu saja boleh agar obatnya lebih tepat. Hal ini menyangkut tingkat atau derajat keganasan : ringan, sedang atau sangat ganas.
Soal berapa lama bisa bertahan hidup, itu saya tidak tahu. Tergantung kondisi masing-masing pasien dan kehendak Yang Di Atas. Rata-rata semua kanker ganas menyebabkan terjadinnya anemia (hb yang rendah), termasuk kanker paru. Bila Hb sangat rendah, biasanya dilakukan transfusi darah tidak ada cara lain.
March 19th, 2010 at 8:41 pm
Hai Nur,
Bila benar TBC, sebaiknya anda berobat sampai tuntas. Kalau tidak mau kuman TBC menyebar ke seluruh organ tubuh anda, tidak ada cara lain selain minum obat anti-TBC atau OAT secara teratutr sampai jangka waktu yang ditentukan dokter. Jadilah pasien yang kooperatif, jangan sampai drop out dari pengobatan TBC. Akan sangat berbahaya, karena kuman TBC menjadi resisten alias kebal terhadap OAT. Susah mencari obat lain untuk memberantas kuman TBC..
March 21st, 2010 at 4:27 pm
Trima kasih dok dgn jwbannya.mau tanya lg dok,kl hb rendah tandanya spt apa?boleh ga dikasih minum obat herbal,atau vit penambah darah bagi penderita kanker paru?apakah kanker stadium 4 harus diberi pantangan dok,agar hidup lebih panjang,mengingat pasiennya kurus.sekali lg Trm ksh
March 24th, 2010 at 12:12 am
Hai Rein,
Memang betul untuk menaikkan stamina dan daya tahan tubuh harus makan dan minum yang bergizi tinggi. Namun sayang, penderita kanker pada umumnya, tanpa perkecualian biasanya nafsu makannya sangat sangat menurun hampir tidak berselera makan sama sekali. Karena itulah bila dirawat di RS, nutrisi yang diperlukan bisa dimasukkan via jarum infuus..
Boleh minum obat herbal atau apapun yang dipercaya akan menambah darah (Hb), karena SUGESTI sangat penting untuk bekerjanya organ tubuh dengan baik dan optimal…
August 20th, 2011 at 5:41 pm
Umur saya 50 th. Berawal dr pilek n batuk yg tidak sembuh selama 1,5 bln
saya minta periksa lab. SGPT : 128 SGOT ; 58, Anti HAV : 98 IgM HAV 0,93; HBsAg – ;
Anti HBsAg : -; HCV : -; Anti HCV : -; Test Fungsi Ginjal UREUM
dan kreatinin baik. Saya di rawat di RS. Pd pengamatan temp tubuh
diukur antara 36,5 s.d 36,8. Beberapa kali ada terukur
37,2 s.d 37,4. Selama di rawat saya diberi lesychool n obat allergi
setelah 10 hari sy diperbolehkan pulanh dg kondisi SGPT : 71 SGOT : normal
tetapi saya di test mantoux ppd dg dosis 2TTU. Pada hari ke 3
sesudah test ppd hasilnya besar sekali merahnya dg ukuran
5 cm sementara bagian yg dilingkari sdh bengkak merah. Kemudian saya dinyatakan
tbc n dikasih obat rimactazid. 7 hari minum, SGPT turun jadi 50
tp badan saya ga kuat n dokter meminta periksa aggregasi darahnya n setelah dpy
saya dinyatakan tidak cocok obat n disuruh berhenti 5 hr utk pemberian obat lain
. Oh ya saya juga periksa THORAX n hasilnya baik. Setelah 5 hari saya periksa dulu SGPT dan hasilnya naik menjadi 86
Dokter memberi saya obat rifamphisin 450 mg. 7 hr minum obat
SGPT saya turun jadi 62, SGOT 28. Saya juga USG liver hasilnya baik. Pertanyaan saya : apa sakit saya
ya dok ? TBC ? TBC HATI ? bagaimana saya mengelola kegiatan saya?
August 20th, 2011 at 8:38 pm
Halo Sugeng,
Anda sudah begitu banyak menjalani test dan pemeriksaan lab. Kesimpulan saya anda terkena hepatitis A, yg biasanya sangat ringan dibandingkan hepatitis virus yg lain, seperti : B, C dan Delta.
Gejala hepatitis A biasanya beerupa infeksi saluran cerna dengan gejala : diare, perut gak enak, mual dst disertai demam. Saya perkirakan test Mantoux positif signifikan pada anda disebabkan terjadi cross reaction atau reaksi silang antara segala macam obat yg anda minum dan hepatitis virus A. Karena terbukti pada foto thorax, paru2 anda baik dan normal.
Jadi sebaiknya mulai sekarang anda berpikir positif, bahwa anda dalam keadaan sehat2 saja. Lupakan semua cerita tt penyakit yg lalu. Yg jelas sekarang anda sudah sehat, meski pernah terkena hepatitis A. Hepatitis A TIDAK memberikan gejala sisa maupun komplikasi berbahaya. So, buang jauh rasa cemas and enjoy life.
August 27th, 2011 at 7:50 pm
Bu dokter, tks atas respons n jawabannya utk saya. Tp ada yg belum saya mengerti ttg jawaban ibu yaitu TEST MANTOUX POSITIF SIGNIFICAN. apa maksudnya ya bu ? Saat ini saya sdg menjalano pengobatan dg RIFAMPICIN 450 mg dan BACBUTINH FOrte. Mohon jawabannya ya bu. Tks. Sugeng
August 28th, 2011 at 9:42 pm
Hai Sugeng,
Sudah benar apa yg anda minum sekarang.sesuai dg hasil test Mantoux yg bermakna.
May 29th, 2013 at 3:20 pm
bu dokter,berapa lama jangka waktu perkembangan kanker paru paru dalam tubuh?