Archive for July, 2009

sunsetDalam tiga minggu terakhir saya melakukan FNAB, saya terkesan hanya pada dua kasus dan  mendapatkan hasil pembacaan biopsi dibawah mikroskop sebagai kanker darah yang paling ditakuti : Leukemia dan Non Hodgkin Limfoma.

Pasien pertama adalah seorang bapak berusia 69 tahun yang datang dengan muka sangat pucat , tampak sangat lemah dan nafas tersengal-sengal menaiki tangga ke lantai dua laboratorium saya dibantu oleh istrinya. Pasien datang kiriman seorang dokter penyakit dalam disebuah RS. di Pekanbaru. Dikirim dengan pembesaran kelenjar getah bening pada kedua inguinal yaitu selangkangan kanan dan kiri. Diameter kelenjar getah bening antara 1,5-2 cm, yang terfixir dan agak nyeri baik spontan maupun bila benjolan ditekan.

Dokter internist belum memeriksa darah tepi bapak itu. Perkiraan saya Hbnya paling tinggi 6 gram/dl pada saat saya melihat bagian dalam kelopak mata bawah bapak itu. Dia begitu lemah dan pada saat berbicara tangannya gemetar. Pasien mengeluh badannya hangat-hangat sejak 3 bulan lewat, kemudian berlanjut dengan timbulnya benjolan pada kedua selangkangannya yang dirasakan berdenyut hilang-timbul. Pasien adalah pensiunan guru SD.

Dua hari setelah FNAB, saya menerima telpon dari dokter internist yang menyampaikan bahwa lekosit bapak itu 31.000/dl dengan dominasi sel limfoid dan Hb 6,4 gram/dl serta dijumpai cukup banyak sel limfoblast pada darah tepinya. Jadi sesuai dengan temuan saya pada saat FNAB, bapak tadi sangat dicurigai menderita CLL (Chronic Lymphocytic Leukemia). Sudah tentu diagnosis baru dapat ditegakkan setelah dilakukan pemeriksaan bone marrow puncture (BMP) alias pemeriksaan sumsum tulang. Dan dapat dilihat dari buku teks bahwa  penyebab leukemia pada bapak ini adalah virus (HTLV-1) human T-lymphocyte virus strain-1.

Untuk pertama kali saya  tahu dan mendengar langsung dari seorang pasien wanita yang baru sembuh dari leukemia (CLL) yang dideritanya. Ibu itu tidak tampak sakit berat, dari sudut pandang saya kelihatan sangat sehat dengan wajah dan sorot  mata yang memancar sehat. Katanya berobat di Singapore Mount Elizabeth Hospital dan Melaka. Diberi terapi Leukeran tablet produksi GlaxoSmithKline  yang isinya Chlorambucil sebagai cytotoxic agent. Ini berita menggembirakan bagi para penderita Leukemia jenis CLL. I want to share this good news with others, so  go on reading this post… 

Tablet diminum 3 tablet dipagi hari dan 2 tablet pada sore hari. Setelah minum selama 5 hari berturut-turut dan istirahat 25 hari, maka satu bulan setelah minum obat pertama dilakukan check ulang darah tepi. Hasilnya amat sangat menggembirakan, karena dapat menurunkan sel-sel kanker dalam jumlah yang sangat signifikan. Selanjutnya ibu itu tidak pernah merasakan rambut rontok sebagaimana biasanya pada mereka yang mendapat obat keras (khemoterapi).

Pasien kedua seorang wanita berusia 29 tahun yang merasakan benjolan sejak 2 (dua) bulan dileher kanan dan kiri. Pembesaran KGB berdiameter 4 dan 5 cm, terdiri atas beberapa KGB yang sudah melekat satu sama lain (konglomerasi). Disertai penurunan berat badan (BB) yang drastis sampai 15 kilogram dalam dua bulan terakhir. Berat badannya kini tinggal 40 kilogram. Penderita juga merasakan badan lemah dan meriang tanpa sebab yang pasti. Kelihatan pucat dan sakit berat.

Keesokan harinya suami pasien datang dengan membawa hasil CT-scan 64 slices dengan hasil : pembesaran KGB para-aorta dan mesenterial. Dari buku teks, Non Hodgkin Lymphoma juga disebabkan oleh virus, yaitu EBV  terutama pada Hodgkin Lymphoma. Epstein-Barr Virus (EBV) juga menyebabkan kanker hidung, karsinoma nasofaring (KNF). Nah lo, lagi-lagi virus sebagai penyebab…

Kenapa virus mudah menghinggapi seseorang ? Orang terpapar virus dapat menjadi sakit atau tidak. Yang menjadi sakit setelah paparan virus, biasanya adalah yang daya tahan tubuhnya rendah dan yang tubuhnya sangat rentan terhadap invasi virus, dll. Yang tidak mudah terkena penyakit setelah paparan virus, sudah tentu yang berdaya tahan tubuh tinggi  serta tidak rentan terhadap invasi jasad renik seperti virus, dll.

Karena itu sudah menjadi kewajiban kita masing-masing untuk mempertahankan daya tahan tinggi tubuh kita sendiri. Caranya ? Dengan asupan makanan bergizi, istirahat yang cukup, olah-raga 2-3 kali per minggu serta berpikir positif selalu. Buang jauh-jauh rasa sirik, dengki, iri hati dan bermusuhan serta perasaan sedih yang teramat sangat, karena semua itu bersifat negatif dan sudah pasti akan berdampak pada kesehatan secara umum. Energi negatif tersebut akan menurunkan daya tahan tubuh kita. So, be friendly to everybody and the environment. And last but not least be happy always,  no matter you have problems…

Popularity: unranked

15 Comments | Category: Bahasa, Cancer

water liliesKemarin pagi, memperhatikan tayangan di televisi kabel, sungguh membuat saya merinding ketakutan. Stasiun TV tersebut menayangkan gambar-gambar dan narasi dari para pakar dibidang ekologi dan ekosistem dari seluruh dunia.

Bagaimana bumi tempat ummat manusia hidup nanti suhunya bisa seperti  planet Venus yang mencapai 429 derajat Fahrenheit. Pada suhu setinggi itu, tidak satupun makhluk yang bisa bertahan hidup. Semua akan habis terbakar hangus dan ludes menjadi abu. Meninggalkan planet bumi yang gersang, gundul  dan maha panas serta sunyi-senyap.

Pemanasan global bukan masalah sepele yang dapat diselesaikan dengan mudah. Pemanasan suhu global kondisinya semakin panas dan panas saja dari hari ke hari. Kebakaran hutan dan lahan, kebakaran lahan gambut serta pembukaan lahan perkebunan sawit terjadi setiap hari disekeliling kita. Udarapun jadi tercemar, jarak pandang menjadi terbatas dan sering mengakibatkan delay penerbangan dari bandara Sutan Syarif Kasim II.  Kalau di Eropa London biasanya  disebut the Foggy City, maka kini Pekanbarupun mendapat julukan sama : ‘foggy city’, karena udaranya hampir setiap pagi selalu berkabut, menghalangi pandangan mata. Selain berkabut, udara yang kita hirup terasa menyesakkan, kurang oksigen.

Pertanyaannya, kapan karhutla (baca kebakaran hutan dan lahan) bisa dihentikan ? Karhutla memberikan andil cukup besar dalam pemanasan global ini, sudah sangat kita rasakan panasnya udara disiang hari. Kita seolah berada dalam rebusan air yang sedang mendidih. Tidak bisa mengelak, tak ada lagi tempat yang lebih dingin.

Disekitar tempat saya bermukim pada saat ini telah terjadi kekeringan air tanah dan air sungai. Dampaknya adalah semakin cekaknya energi listrik dengan akibat pemadaman listrik yang semakin menjadi-jadi. Kemarin dalam satu hari terjadi tiga kali pemadaman listrik PLN dengan durasi masing-masing tiga jam. Jangankan listrik masuk desa, bahkan kotapun telah kekurangan listrik dan sudah sampai ke tingkatan kritis..

Ditambah lagi aliran air PDAM juga terputus sejak sepuluh hari ini. Maka lengkaplah sudah penderitaan kita semua. Sumber-sumber alam semakin sulit dapat disediakan. Air sungai yang dulu sedemikian deras mengalir bening, saat ini permukaannya jauh dibawah normal dan warnanya butek. Maka mesin pembangkit listrik tenaga airpun jadi mogok, karena debit air sangatlah kecil. Manusia sudah sangat tergantung kepada tenaga listrik yang memberi segala kemudahan hidup seperti : AC, kulkas, TV, dst. Inikah yang kita cari, kerusakan alam yang berdampak sangat mengaggu kehidupan kita menjadi sangat jauh dari nyaman. Panas dimana-mana, didalam ruangan dan diluar ruangan sama saja. Angin seolah-olah berhenti berhembus.

Pepohonan daunnya tidak bergoyang dan pohon kelapa tidak melambai-lambai lagi  seperti penggalan bait lagu ‘Tanah airku Indonesia’. Sejatinya setiap pohon dapat menampung 450 ribu galon air. Tatkala hutan sudah habis dibabat, dengan maraknya illegal logging maka tidak ada lagi pohon yang menyimpan air dimusim hujan dan melepaskan air ketanah pada musim kemarau. Pepohonan juga yang menyerap gas CO2 diudara dan menghasilkan O2 atau oksigen yang sangat kita perlukan untuk hidup.

Pohon melakukan itu semua tanpa perlu beaya alias nol apalagi beaya tinggi seperti tatkala kita menurunkan emisi gas buang atau mengurangi pencemaran CO2 yang keluar lewat knalpot mobil dan motor dan memproduksi oksigen untuk hidup sehat. Gersang, panas dan tandus adalah kata-kata yang tepat untuk menggambarkan kondisi alam kita saat ini. Seperti kata Armand Maulana vokalis Gigi dalam lagunya : panas, panas, pusing, pusing manusia jadinya….

Kata pakar antariksa dan astronot, dari angkasa luar planet bumi tidak lagi gelap-gulita dikala malam tiba seperti terlihat satu dekade yang lalu.  Pada saat ini bumi memperlihatkan bagian yang sangat terang dimalam hari, persis seperti planet Venus. Akankah nasib planet bumi persis sama dengan planet Venus yang tidak berpenghuni itu ? Ngeri membayangkan apa yang akan terjadi pada bumi kita tercinta ini. Tapi adakah kita konsekuen, artinya satunya kata dengan perbuatan kita? Kita bilang mencintai bumi, tapi perbuatan kita? Kita semua munafik, katanya menyayangi alam semesta, namun perbuatan kita mencemari alam lingkungan hidup yang begitu bersih pada awalnya.

Sungai mengalirkan air yang jernih bak kristal dilembah gunung yang menghijau. Pohon nyiur melambai-lambai seolah menyapa siapa saja yang melihatnya. Langit biru cerah diselingi awan putih yang berarak ria. Burung berkicau dipucuk dan ranting pepohonan. Semua panorama itu saya saksikan saat saya masih kecil, tatkala berkunjung ke rumah nenek didesa. Sawah menghampar dengan bulir padi yang menguning, diselingi sekali-sekali  teriakan petani yang mengusir burung yang hinggap memakan padi. Alangkah indahnya bumi tanah airku dengan suasana yang ‘tranquil’ seperti itu…

Menitik air mata saya tatkala menuliskan kata-kata diatas. Saya kangen sekali, saya sangat merindukan suasana batin dan lingkungan hidup saya semasa kanak-kanak… Duh, kemana semua yang saya cintai dan sayangi ? Selain ayah dan bunda saya yang sudah tiada, kemana bebek yang biasa berenang disawah saat padi sudah dipanen, kemana kupu-kupu, capung dan  belalang hijau yang biasa hinggap ditanaman perdu halaman saya ? Kenapa jadi sirna meninggalkan alam kering tandus dan gersang ini ? Kemana mereka pergi ? Kenapa mereka pergi semua, meninggalkan alam yang sudah tidak mau diajak berdamai ini?. Akankah kita sadar apa yang telah kita perbuat terhadap alam semesta ini? Semoga…

Popularity: unranked

7 Comments | Category: Bahasa, Environment, Life