Archive for the ‘Popular Health’ Category

        Beberapa waktu yang lalu saya kedatangan seorang penderita tumor payudara yang naudzubillah besarnya.. Konon berat badan penderita naik 12 kg semenjak payudara kanannya sebesar sekarang ini. Didalam pikiran saya sangatlah besar kemungkinan penderita ini menderita kanker payudara ganas, melihat ukuran dan penampilan fisik payudaranya.

Untuk menegakkan diagnosis, maka saya lakukan biopsi aspirasi jarum halus (bajah) atau fine needle aspiration biopsy (fnab). Dan alangkah kaget saya dibuatnya seteleh melihat sendiri hasil biopsi tersebut yang sama sekali tidak tampak sel ganas. Kasus ini ternyata hanyalah peradangan khronik spesifik atau mastitis Tuberkulosa.

Saya mencoba mencari tahu penyebab terdapatnya kuman TBC pada penderita ini. Darimana kira-kira bakteri atau basil tahan asam TBC tersebut ditularkan. Padahal si ibu pasien ini postur tubuhnya tinggi besar, tidak seperti yang kita tahu kebanyakan fisik penderita TBC paru yan terlihat kurus, pucat dan lemah.

Dengan semakin maju dan berkembangnya teknologi informatika termasuk pornografi, maka tidak tertutup kemungkinan terjadi luka-luka pada puting susu dan sekitar areola mammae dan juga bagian lainnya dari payudara akibat  gigitan pada saat foreplay dari pasangan yang sedang melakukan hubungan sexual.

Bila yang menggigit menderita TBC, maka tidak tertutup kemungkinan kuman TBC terbawa dalam liur yang akhirnya masuk kedalam luka-luka kecil pada jaringan payudara. Akhirnya menimbulkan peradangan di payudara tersebut yang semakin lama semakin membesar. Sehingga terlihat seperti dalam gambar dan memberikan kesan kanker ganas.

Kalau boleh saya titip pesan pada kesempatan ini, hati-hatilah dalam berbagai kegiatan, jangan asal meniru apa yang terlihat dalam media informasi. sebaiknya bertindak dan berperilaku sexual normal saja, konvensional tidak usah berlebihan dan harus meniru apa yang ada dalam media internet. Sudah terbukti nenek moyang kita dahulu tidak mengenal adanya penyakit AIDS yang disebabkan prilaku sexual yang menyimpang.

Popularity: unranked

2 Comments | Category: Popular Health

Field of yellowKasus Bilqis yang diexpose besar-besaran sebenarnya sudah banyak diderita oleh bayi-bayi di Indonesia. Seperti kata bapak Dahlan Iskan, dirut PLN di Jawa Timur saja terdapat dua ratusan bayi penderita atresia bilier. Angka kejadian atresia bilier  diseluruh dunia 1: 10.000 kelahiran hidup. Atresia bilier merupakan penyakit hati pada anak yang berkontribusi pada 50-60% transplantasi hati.

Penyebab merupakan gabungan dari berbagai hal seperti :  infeksi virus terutama reovirus dan rotavirus, kelainan genetik, bahan toksik yang mengganggu pertumbuhan saluran empedu serta adanya kerusakan saluran empedu perinatal pada proses persalinan.

Ada 3 (tiga) jenis atresia bilier : Tipe I,  atresia dari duktus biliaris komunis;  tipe II atresia dari duktus hepatikus sedangkan tipe III  obstruksi atau sumbatan dari saluran empedu makin ke hulu pada jaringan hati yaitu saluran pada porta hepatis dan diatas porta hepatis.  Kebanyakan pasien atresia bilier termasuk dalam tipe III, yaitu sebanyak 90%.

Pada saluran empedu normal yang paten, maka bilirubin akan disalurkan kedalam duodenum atau usus duabelas jari. Pada atresia bilier, akibat rusak dan menutupnya saluran empedu, maka cairan empedu akan memasuki jaringan  hati  menimbulkan peradangan dan akhirnya sirosis hati.

Bilirubin bersifat racun atau toksik bila menyebar keseluruh tubuh akan menimbulkan warna kuning pada bagian sklera bola mata. Pada kulit menimbulkan gatal-gatal yang luar biasa sehingga penderita akan menggaruk-garuk terus kulitnya sampai berdarah. BAB biasanya berwarna putih-keabuan atau putih kotor seperti dempul. Karena bilirubin tidak disalurkan lewat usus atau saluran pencernaan.

Operasi Kasai, sesuai dengan nama dokter Jepang  yang menemukan teknik operasi tersebut, maka pada teknik operasi itu dilakukan bypass yaitu membuat saluran empedu dari hati langsung ke usus duabelas jari atau duodenum. Operasi Kasai berhasil baik terutama pada tipe I atresia bilier dan sedikit pada tipe II.  Sedangkan pada tipe III, operasi Kasai sangat tidak memuaskan hasilnya.  Akibatnya penyakit akan berlanjut menjadi sirosis hati dimana  tekstur organ hati yang sebelumnya lembut dan kenyal menjadi keras bagai batu dan berbonjol-bonjol.

Pada semua penyakit organik yang telah mencapai stadium akhir, tidak ada cara lain untuk pengobatannya selain melakukan transplantasi organ dalam hal ini hati atau cangkok hati. Khusus cangkok hati pada bayi sebenarnya relatif lebih gampang mencari donor, yaitu salah satu dari kedua orang tuanya, bisa ayah atau ibu si bayi. Tergantung hasil pemeriksaan apakah ayah atau ibu yang paling mendekati dan cocok dengan golongan darah dan hasil test lain seperti MHC type I, MHC type II, dll.

Popularity: unranked

5 Comments | Category: Bahasa, Popular Health

Copy of Beautful red zinniaDalam satu program tayangan televisi kabel sebulan yang lalu saya melihat bagaimana seorang dokter bedah di Kent, United  Kingdom (UK) melakukan operasi penyambungan patah tulang dari seorang pasien laki-laki 56 tahun. Operasi berjalan lancar dan diharapkan pertautan bagian tulang yang patah  pada tungkai bawah (os fibula) akan terjadi jauh lebih cepat dibandingkan cara bedah konvensional dengan bantuan stem cell alias sel induk.

Apa itu sel induk? Adalah sel awal yang merupakan cikal-bakal semua  jenis sel didalam tubuh kita. Keunggulan dan keistimewaan sel induk terletak pada  sifatnya  yang pluripotential artinya dapat berubah, tumbuh dan berkembang  menjadi jenis sel apapun yang kita perlukan, inginkan dan kita kehendaki untuk mereparasi organ tubuh yang sakit.

Seperti kita ketahui setiap organ tubuh :  otak, jantung, paru, hati, ginjal, rahim, indung telur, prostat, testis, kandung kemih dan lain-lain terdiri atas sel-sel yang  sangat spesifik  untuk organ tersebut dan mempunyai keunikan sendiri-sendiri…

Misalnyai sel otak  adalah sel permanent yang tidak dapat melakukan regenerasi. Artinya setiap kali sel otak mengalami kerusakan karena kekurangan oksigen dan nutrisi maka sel itu akan mati, tidak bisa terjadi proses penyembuhan seperti pada sel kulit.

Pada seorang bayi atau anak yang sering mengalami ‘stuip’, step atau kejang demam, maka setiap kali dia kejang akan terjadi kematian sejumlah sel didalam jaringan otak. Semakin sering anak atau bayi mengalami kejang-kejang, maka semakin banyak jumlah sel otak yang mati. Akibatnya anak yang sering kejang demam itu kecerdasannya akan dibawah anak yang tidak pernah mengalami kejang demam. Karena jumlah sel otak pada langganan kejang demam sudah jauh dibawah normal, dibawah jumlah sel otak anak normal yang tidak pernah mengalami kejang demam..

Berbeda dengan sel kulit yang tinggi daya regenerasinya. Setiap kali kita terluka, terpotong  atau terjadi robekan pada kulit permukaan tubuh akan terjadi penyembuhan yang nyaris  sempurna, kembali ke bentuk normalnya lagi. Kecuali pada seseorang yang mempunyai bakat keloid maka yang punya bakat keloid penyembuhan lukanya akan sangat jelek dan membentuk jaringan parut yang buruk. Apa yang terjadi pada jaringan kulit  ini adalah sel-sel kulit dapat memperbaiki dirinya dalam satu proses penyembuhan dengan jumlah sel yang tidak berkurang.

Sumber stem cell atau sel induk dari mana? Dari jaringan sumsum tulang pada orang dewasa dan anak-anak serta dari darah tali pusat bayi yang baru lahir. So, pada operasi yang dilakukan di Kent tersebut, diambil sejumlah sumsum tulang dari penderita itu sendiri dalam hal ini dari sumsum tulang pinggul atau panggul.

Pasien tidur telungkup, kemudian jarum ditusukkan kedalam tulang panggul kanan atau kiri untuk mengambil sumsum tulangnya.  Selanjutnya sumsum tulang disimpan dalam wadah steril dan dicampurkan dengan bahan kolagen.

Dari campuran kolagen dan sel induk akan terbentuk semacam zalf atau ointment yang kemudian dioleskan secara merata diatas dan diantara sela-sela kedua ujung tulang yang patah dan telah dipasang ‘pen’ untuk fiksasi kedua patahan tulang. Tujuannya agar terjadi sambungan yang lurus dan tidak berganti posisi menjadi bengkok atau sambungan yang kurang rapi pada penyembuhan tulang nantinya.

Dalam hal ini dengan adanya stem cells didalam salep kolagen yang dioleskan tersebut sangat mendorong percepatan pertumbuhan tulang baru pada ujung-ujung patahan. Sel induk akan berubah menjadi sel-sel tulang dalam proses penyembuhan tersebut. Dan semua langkah tindakan tersebut dilakukan didalam ruang operasi yang terjamin steril atau suci hama.

Dengan prosedur seperti itu, diharapkan akan mulai terjadi pertautan tulang pada durasi dua minggu. Penyembuhan dan sambungan tulang akan sudah sempurna hanya dalam waktu 8 (delapan) minggu alias dua bulan, untuk pasien yang telah berusia 56 tahun. Sungguh satu percepatan luar biasa dalam penyembuhan patah tulang dibandingkan dengan bedah konvensional yang butuh waktu sampai 6 (enam) bulan pada penderita yang sudah berusia diatas 50 tahun dengan kondisi patah tulang yang sama.

Kita patut berterimakasih pada sel induk atau stem cells yang telah membuat lompatan besar dibidang medis  dengan cara mempercepat dan menyempurnakan sambungan tulang yang patah dalam waktu yang begitu singkat!!  Sungguh satu lompatan teknologi medis kuratif dan prestasi  yang cemerlang dan menakjubkan dari team dokter di rumah sakit Kent (UK).  Bravo dear colleague…

Popularity: unranked

11 Comments | Category: Bahasa, Popular Health

FILARIASISNegara kita tercinta Indonesia belakangan ini ditimpa berbagai bencana alam yang dahsyat. Bukan hanya alam yang bergejolak, penyakitpun merebak, ibarat kembali kezaman sebelum kemerdekaan Republik Indonesia. Berbagai penyakit yang sudah lama menghilang atau penyakit yang seumur hidup  belum pernah saya lihat, muncul kembali atau muncul untuk pertama kalinya,  menimpa warga masyarakat terutama di pedesaan.

Kondisi kesehatan masyarakat Indonesia menurun drastis, sudah hampir menyamai tingkat kesehatan di Bangladesh dan negara-negara Afrika ekuator semacam Uganda, Sudan, Somalia, Kongo, dst. Dimana masalah kesehatan masih berkutat dibidang infeksi oleh kuman, virus dan paling menyedihkan disebabkan berbagai parasit  antara lain penyakit kaki gajah yang disebabkan cacing filaria. Ini jelas masalah kebersihan diri orang per-orang dan kebersihan lingkungan disekitar kita.

Hati saya miris, memikirkan segala macam cobaan dari Sang Maha Pencipta. Namun meski demikian banyak dan beratnya cobaan, polah-tingkah kita masih belum juga menunjukkan keprihatinan, bertobat serta ber-empati kepada tetangga yang sedang dirundung malang.  Meski sudah menonton film yang menimbulkan pro-kontra dan spektakuler mengenai kiamat 2012, kita belum juga kapok dan tobat akan segala dosa yang telah kita lakukan selama ini.

Peduli terhadap lingkungan akan secara tidak langsung juga bermanfaat bagi kesehatan kita semua. Bila terdapat genangan air disekitar rumah kita, segeralah dicarikan jalan keluar dengan menimbun tanah atau mengalirkan air tergenang itu. Diperlukan sedikit tenaga untuk hal itu, namun dampaknya akan sangat besar terhadap kesehatan kita.

Bila kondisi tanah kering , tidak ada lagi tempat bagi nyamuk untuk bertelur dan berkembang biak disekitar pemukiman. Segala macam nyamuk baik nyamuk malaria, aedes Egypti penyebab demam berdarah Dengue ataupun nyamuk lain yang membawa virus Chikungunya, semuanya tidak akan berkembang-biak diareal pemukiman kita.

Kebersihan sangat penting sebagai modal untuk memperoleh kesehatan.  Bila sampah berserakan dan kita biarkan begitu saja tanpa usaha membersihkan menyapu dan membakar sampah tersebut, maka jangan menyesal bila tikuspun senang berada dekat sampah. Sehingga manusia dan tikus hidup berdampingan dan pada malam hari tikus keluar mencari makan dan bisa menggigit bagian tubuh kita serta dapat pula binatang tikus BAB dan BAK diatas permukaan tubuh manusia.

Terjadilah penyakit Weil dengan ciri badan panas dan bola  mata agak kuning seperti penyakit kuning atau hepatitis. Belum lagi kemungkinan penyakit yang menyebabkan kelenjar getah bening membengkak diseluruh tubuh akibat gigitan tikus yang disebut ‘pest bubo’…

Duh, begitu banyak penyakit yang bisa timbul karena kita kurang memperhatikan kebersihan dan sanitasi lingkungan. Jamban terbuka menularkan diare yang bisa mewabah semacam epidemi kholera dan dysentri. Jangan kita terlalu me mentingkan penampilan diri dan mengabaikan kebersihan dan kebutuhan dasar rumah tangga.

Air bersih , jamban tertutup, selokan yang lancar mengalir airnya serta cuci tangan dengan sabun setiap kali sesudah memegang barang kotor seperti sampah, debu, dll dan juga setiap kali akan makan. Ritual cuci tangan bukan sekedar untuk dipertontonkan dan dipotret untuk kepentingan media massa. Jauh lebih penting jika mencuci tangan dengan sabun dijadikan kebiasaan semenjak anak berusia 3 tahun.

‘Kebersihan pangkal kesehatan’  tetaplah menjadi motto dibidang kesehatan yang tidak akan pernah lekang oleh waktu. Marilah kita bertindak segera dan berupaya semaksimal mungkin , untuk memperoleh lingkungan hidup yang bersih dan sehat bagi keluarga kita masing-masing. Jangan pernah meremehkan pekerjaan menyapu atau kerja bakti setiap hari Jum’at untuk membersihkan lingkungan tempat kita berada dan tempat kita beraktivitas sehari-hari.

Popularity: unranked

7 Comments | Category: Bahasa, Environment, Popular Health

MACROS THYROIDCANCER THYROIDKasus pertama adalah penyakit gondok pada seorang anak laki-laki usia 12 tahun. Anak tersebut datang ke laboratorium saya diantar kedua orang tuanya dengan keluhan benjolan dileher dua buah kanan dan kiri yang turut gerakan menelan. Benjolan ukurannya boleh dikatakan sama, yaitu 9x 4x 3 cm masing-masing dari lobus kanan dan kiri kelenjar tiroid. Keluhan lain tidak ada, kecuali pembesaran dileher yang mengganggu penampilan anak tersebut.

Yang menarik pada kasus ini, saudara laki-laki dari pasien yang umurnya 4 tahun diatas pasien ini mempunyai riwayat penyakit yang sama. Yaitu kelenjar gondoknya juga membesar dan telah dioperasi beberapa tahun lalu. Anak itu pada saat ini masih survive dan sudak duduk dikelas satu SMA.

Kasus terbaru ini setelah dilakukan pemeriksaan dibawah mikroskop ternyata adalah Follicular Carcinoma Thyroid pada lobus bilateral thyroid.  Perlu dilakukan penelitian pada keluarga pasien ini, dimana dari 4 anak, terdiri dua laki-laki dan dua perempuan, maka kedua anak laki-lakinya yang terkena kanker tiroid, sedangkan dua anak perempuan mereka, normal dan tidak tampak gejala pembesaran kelenjar gondok.

MMINGUINALKasus kedua adalah seorang bapak berusia 60 tahun datang dengan pembesaran kelenjar getah bening pada selangkangan/inguinal dextra yang berjumlah lebih dari satu alias multipel. Dari anamnesis,disebutkan bahwa bapak itu menderita pembengkakan tersebut setelah adanya luka pada tumit kaki sebelah kanan yang berdekatan dengan telapak kaki kanannya. Pada saat saya periksa,  disamping luka lama ditumit tersebut, terlihat lesi kulit yang menarik perhatian saya. Yaitu adanya bercak hitam pada kulit telapak kaki itu yang berdiameter 3-4 cm.

Ketika ditanya, keluarga pasien menjawab, bahwa bercak hitam tersebut akibat pekerjaan bapak itu sehari-hari menggarap sawahnya yang ditanami pohon padi.  Saya tertegun sejenak, dan merasa tidak masuk akal. Kenapa bagian kaki lainnya dan kaki kirinya tidak ikut berubah kehitaman, padahal logikanya kedua kakinya seharusnya terendam bareng didalam lumpur dan genangan air sawah yang sama  bersama dengan kaki kanan itu..

Setelah dilakukan FNAB dan saya lihat dibawah mikroskop, ternyata benjolan pada selangkangan kanan itu adalah anak sebar kanker ganas kulit yang paling ditakuti oleh oleh orang-orang bule yang disebut Melanoma Maligna (MM). Mereka yang terlalu lama dan punya kebiasaan berjemur dibawah sinar matahari, biasanya akan terkena MM. Karena itu para bule sangat khawatir bila berjemur dalam waktu lama dibawah sinar matahai setelah jam 9 pagi, takut kena MM.

MM dapat menyebar keseluruh organ tubuh : hati, paru,  termasuk juga kedalam jaringan otak. Keganasan MM dinilai dari kedalaman invasinya memasuki jaringan dibawah kulit yang dikenal dengan kriteria Clark yang digolongkan menjadi 5 (lima) level mulai dari level I sampai dengan level V. Dari lapisan epidermis dibagian luar sampai  ke lapisan lemak subkutan. Bila sudah sampai ke level V, biasanya MM akan menyebar lewat aliran limfe dan pembuluh darah dan bisa mematikan.

Popularity: unranked

4 Comments | Category: Bahasa, Popular Health

MAMMA CaDIGI0595 FIBROID TUMORFIBROID TUMORHere are some cases that I thought might be interesting from my Anatomical pathology Laboratory. The fiirst case was a dermatology case found in the body of young man 34 years old by coincident while doing an FNAB on his left lump in his neck. After pulling out his T-shirt,  I saw a feature of ‘itchy skin’ all over his chest. The lesion seemed to  look like blisters but not transparent or cystous on palpation. They look like scars or hard blisters, with very itchy and burning sensation according to the patient. I could not recognize what  disease or symptom was that. I need help from dermatologist colleague…

The second  case were the fibroid tumors of  a woman 42 years old with multiple lumps on her subserous womb. This case interesting for me, due to all the three tumors were almost the same in diameter and shape. In other words uniformity in diameters and shape.. Those were really true, if you look at the picture.

The third case was an uncommon location of a Malignant mammary cancer , which showed an ulcer far enough from the nipple, as if the ulcer was not belong to the mammary tissue. The patient was a woman of 46 years of age. Most malignant mammary cancer usually resides behind the nipple, around the areola mammae and the most popular sites is the area of the breast tissue  that we used to call Upper Lateral Quadrant (ULQ) of the breast.  You will understand more,  by watching  the picture.

Popularity: unranked

6 Comments | Category: Popular Health

zebraSejak kemunculannya di dalam film populer dan box-office ‘Dirty Dancing’ belasan tahun lalu, saya memang ngefans pada aktor Hollywood itu. Gerak-gerik dan liuk tubuhnya menari bersama Jennifer Beals pasangan mainnya dalam film itu didukung lighting dan lambaian nyala api obor, menampilkan lekuk tubuh keduanya, sungguh sangat artistik dan nyaman dipandang. Tampilannya yang sederhana dan apa adanya menambah nilai maskulin pria berotot itu. Aktingnya tampak polos, tidak dibuat-buat dengan karakter yang kuat. Wajah Patrick Swayze sebenarnya telah  saya kenal dari permainannya dalam film ‘Ghost’ dengan aktris Demi Moore, mantan istri Bruce Willis. Garis wajah yang tegas dengan rahang yang kuat, sungguh menambah kejantanannya.

Adegan fenomenal adalah tatkala keduanya Swayze dan Moore membuat pot dari tembikar, dimana kedua tangan Moore dan kedua tangan Swayze bersentuhan sedemikian romantisnya dan sangat mengesankan bagi siapapun yang menonton film itu. Model rambut Demi Moore menjadi ‘trend setter’ pada saat itu, demikian pula jambulnya Patrick Swayze.

Ada juga Professor, guru saya saat menjalani pendidikan spesialis PA di FK-Unpad Bandung, yang sudah almarhum disebabkan penyakit yang persis sama dengan penyakit Patrick Swayze yang akhirnya merenggut nyawanya. Prof yang saya kagumi itu berusia 60-an tahun saat dipanggil oleh Yang Maha Kuasa di sebuah rumah sakit di Singapore. Sangat saya sesali karena selama sakit dan akhirnya berpulang, saya belum sempat menjenguk beliau walaupun hanya sebentar. Meskipun demikian, rasa hormat dan doa saya semenjak saat kepulangan Prof itu sampai hari ini, agar arwahnya diterima disisi Allah dan diberikan tempat yang layak sesuai dengan amal baktinya didunia yang fana ini.. Amien..

Kanker pankreas adalah kanker paling ganas so far yang saya tahu, yang mengenai tubuh manusia. Tidak banyak waktu yang tersisa sejak ditegakkan diagnosis sampai akhirnya penderita meninggal. Patrick Swayze bertarung melawan kanker ganas itu sampai 20 bulan, sejak diketahui dan didiagnnosis karsinoma pankreas. Di negeri adidaya Amerika Serikat-pun kanker pankreas boleh dikatakan belum ada pasien yang survive dan berhasil sembuh melawan kanker maut itu.

Apa penyebab kanker pankreas? Sampai hari ini penyebab yang sering disebut-sebut adalah akibat minum alkohol yang berlebihan alias ‘heavy alcoholic drinker’.  Tidak ada akibat radang/infeksi atau kelainan genetik yang saya tahu. I am not sure, apakah Prof saya itu peminum alkohol. Kemungkinan alcoholism ada, karena beliau dulu pernah bertahun-tahun di Eropa dan Amerika dinegeri beriklim dingin dan tinggal di boarding school bersama mahasiswa lain.

Patrick Swayze memang seorang tangguh, kuat menghadapi rasa sakit yang disebutkan sangat nyeri pada penderita kanker pankreas. Sedemikian kuat intensitas nyeri penderita kanker pankreas, sehingga biasanya harus diberikan suntikan/injeksi pethidine sejenis morphin untuk penghilang rasa nyerinya.  Berita menyebutkan Patrick Swayze tidak mau minum obat pain killer atau suntikan apapun selama shooting serial film ‘Beast’ yang sedang dilakoninya sampai akhir hayatnya, kemarin 15 September 2009.

Pada bulan Juni 2009, kanker Patrick Swayze telah menyebar ke organ  liver/hatinya. Namun dia tetap menjalani shooting yang harus dijalaninya. Luar biasa disiplin seorang Swayze terhadap pekerjaannya. Kita patut angkat tangan untuk itu. Rata-rata bule tidak cengeng dan manja menghadapi penyakit seganas apapun. Lihat saja Ted Kennedy yang though sampai akhir hayatnya meski menderita kanker otak ganas, malignat glioma.

Popularity: unranked

2 Comments | Category: Bahasa, Popular Health

LIONDalam dunia kedokteran, kita mengenal kelainan khromosome tepatnya trisomy khromosom nomor 21 yang disebut Down Syndrome (DS). Pada DS, secara umum penderitanya akan mempunyai raut wajah sama, ‘flat facial profile’,  datar hampir tanpa ekspresi, yaitu bertipe agak ‘Mongoloid’  dengan lipatan mata yang khas oriental. Jarak kedua bola mata juga agak dekat/hipotelorism. Postur tubuh biasanya agak pendek dengan anggota  gerak atas dan bawah relatif pendek.

Yang membuat saya tertarik menulis tentang DS, yaitu  saya teringat ketika tahun 1992 berada di Amsterdam, tepatnya di musium lilin madame Tussaud. Saya sedang memperhatikan satu demi satu patung lilin yang ada, seperti patung Elvis Presley, patung penyanyi gaek Tina Turner, dst.  Tiba-tiba ada serombongan orang yang mukanya hampir semua serupa yaitu ‘flat facial’ dengan lipatan Mongoloid, rata-rata tinggi badannya dibawah 150 cm padahal semuanya orang bule.

Rombongan itu dipimpin oleh seorang bule tinggi dengan postur dan wajah normal. Ternyata mereka dari satu sekolah atau tempat perawatan orang-orang dengan kelainan DS. Saya merasa lucu aja, melihat belasan orang dengan raut wajah hampir sama semuanya dan gerak-geriknya yang khas seperti orang ‘bloon’. Iya benar, penderita DS biasanya fungsi inteleknya atau IQ nya sangat rendah yaitu antara 25-50. Namun ironisnya dengan IQ yang jongkok tersebut, mereka justru bersikap ‘gentle’,  sifat agak pemalu dan mudah diatur serta diarahkan.  Berlawanan dengan anak normal seusianya yang biasanya ‘bandel’ dan susah diatur. Apa yang dimaksud dengan trisomy 21 ?

Trisomy 21 adalah satu dari tiga trisomy yang populer yaitu :  trisomy 21 (Down Syndrome), trisomy 18 (Edwards Syndrome) dan trisomy 13 (Patau Syndrome). Dari ketiganya, DS yang paling banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Trisomy duasatu pada DS adalah kelainan khromosom dimana khromosom nomor 21 (duapuluh satu)  jumlahnya 3 (tiga). Seharusnya semua khromosom dari nomor 1 sampai nomor 22 (autosome) serta sex chromosome jumlahnya masing-masing sepasang alias dua.

Orang normal mempunyai 46 khromosom, sedangkan penderita DS secara genotipik mempunyai 47 khromosom pada 95% kasus. Sedangkan sisanya pada 5% kasus, penderita DS mempunyai IQ yang hampir normal terutama pada penderita DS mozaic dengan perubahan fenotipik (bentuk luar) yang sangat minim. Jadi profilnya tidak jelas ‘flat facial’.

Selebriti dunia yang saya lihat agak condong kearah DS yang mungkin mozaic contohnya pemain sepak bola Wayne Rooney yang menjadi striker dari klub ‘Red devils’ alias setan merah nama julukan untuk klub Mnchester United (MU) yang bulan Juli kemarin gagal main di Jakarta akibat tragedi Bom Marriott & Ritz Carlton. Gerak-geriknya serta tinggi tubuh, panjang kaki dan tangannya mengacu ke DS mozaic. Dengan raut muka yang ‘tidak terlalu flat’ seperti kebanyakan penderita DS.

Kepastian apakah dia penderita DS mozaic, harus dibuktikan dengan pemeriksaan khromosom yang disebut karyotyping. Kita semua tahu IQnya diperkirakan normal, buktinya bisa bermain bola dengan bagus bersama teamnya di MU dan tidak terlalu jelek dibandingkan David Beckham sang super star.

Kelainan kongenital yang dibawa sejak lahir pada penderita DS, seperti : penyakit jantung bawaan pada 40% kasus, atresia esophagus alias kerongkongan yang buntu, tidak berlumen, dan atresia intestinal atau usus kecil yang juga tidak berrongga alias buntu. Anak-anak DS sangat rentan terkena leukemia akut (10-20 kali) dibandingkan anak normal.  Jenis leukemia yang umum diderita biasanya ALL atau AML.

Pada kenyataan dalam hidup sehari-hari penderita DS yang berusia diatas 40 tahun, biasanya akan mengalami gangguan fungsi saraf (neuropati), seperti penyakit Alzheimer. Juga penderita DS mengalami gangguan imunitas, berupa respons imun abnormal. Sehingga gampang terkena penyakit serius dan berat di paru-paru atau autoimmun tiroid.

Rata-rata usia penderita DS mencapai 47 tahun pada saat ini. Sedangkan sebelumnya yaitu pada tahun 1983 usia  penderita DS rata-rata hanya 25 tahun, meninggal diusia masih muda. Hal ini disebabkan semakin banyaknya penelitian mengenai DS dan semakin banyak RS atau pusat pendidikan khusus bagi penderita DS seperti yang saya lihat di Amsterdam tujuhbelas tahun yang lalu.

Popularity: unranked

15 Comments | Category: Bahasa, Popular Health

AUTUMN LEAVESCNN menyiarkan berita pada tanggal 1 Agustus 2009, mantan Presiden Filipina Corazon (Cory) Aquino  meninggal dunia  melalui pengumuman resmi kepada pers yang dibuat oleh putra satu-satunya Benigno (Nin0y) Aquino, Jr.

Sejak bulan Juni Cory Aquino dirawat di Makati Medical Center di ibukota  Manila  dengan keluhan akibat penyakit kanker usus besar atau kanker kolon yang telah dideritanya semenjak satu tahun ini.

Kanker kolon sebenarnya adalah pembunuh nomor dua pada pria dan wanita dinegara-negara Barat dan negara maju lainnya. Dinegara maju tersebut pada pria pembunuh nomor satu adalah kanker paru, sedangkan pada wanita kanker payudara. Kanker kolon berkaitan erat dengan pola BAB yang jarang atau obstipasi atau bahasa awamnya sembelit.

Di Indonesia pola penyakit sudah mengikuti trend dinegara-negara maju, sehingga belakangan ini penderita kanker termasuk kanker kolon sudah meningkat jauh dibandingkan sepuluh tahun yang lalu. Hal ini berkaitan dengan gaya hidup atau life style yang mengglobal dan semakin modern.

Obstipasi atau sembelit  disebabkan oleh kurang atau menurunnya gerakan usus (peristaltik usus). Gerakan usus menurun, bila makanan yang kita makan sudah halus atau disebut  ’refined food’, yaitu makanan yang telah diproses sedemikian rupa menjadi halus dan tidak banyak atau tidak mengandung serat alami lagi. Seperti : makanan dalam kaleng, roti yang tidak menggunakan whole wheat alias gandum butiran sebagai bahan dasar tepung, daging olahan, dst. 

Karena itu sering kita mendengar dan membaca anjuran ‘makanlah makanan yang berserat tinggi’ seperti : beras merah, ‘brown bread’, susu langsung diperah dari sapi, banyak sayuran segar seperti lalapan. Ajakan itu bukan asal ngomong akan tetapi bertujuan, agar kita semua dapat meminimalisir kondisi sembelit atau jauh dari sembelit dan bisa BAB setiap hari dalam kehidupan kita sehari-hari. Apalagi pada mereka yang sering ‘stress’ karena pekerjaan di era globalisasi ini. 

Stress ikut berperan dalam terjadinya sembelit, karena biasanya orang yang stress maka saraf simpatisnya  yang dominan bekerja. Padahal saraf simpatis akan memperlambat kerja usus dan pencernaan. Sedangkan untuk bekerjanya  saluran pencernaan pada umumnya yang disebut gerakan usus atau  peristaltik usus diperlukan rangsangan terhadap saraf para-simpatis.

Secara prinsip saraf simpatis disebut bersifat adrenergik, merangsang pengeluaran adrenalin dan segala konsekuensinya seperti : denyut jantung meningkat, tekanan darah meningkat, keringat membanjir, kulit hangat, dll. Sedangkan kerja saraf para-simpatis bersifat non-adrenergik, memicu pengeluaran nor-adrenalin  yaitu kebalikan dari adrenalin. Mengaktifkan kerja saluran cerna,menurunkan tekanan darah,menurunkan denyut jantung, kurang berkeringat dan kulit menjadi lebih dingin.

Apa itu transit time? Adalah waktu yang diperlukan oleh makanan yang telah dicerna untuk keluar dari usus besar berupa kotoran atau feces. Makin cepat atau pendek transit time misalnya pada kondisi diare. Sedangkan transit time yang panjang pada keadaan sembelit atau obstipasi. Pada saat transit, feces yang berada didalam lumen atau rongga usus besar akan berinteraksi dengan dinding usus besar itu.

Kita tahu bahwa feces mengandung demikian banyak bahan toksik dan bahan buang lainnya yang beracun dan sangat berbahaya bila bereaksi secara kimiawi dengan dinding usus besar. Usus besar merupakan bagian terakhir pencernaan termasuk rektum yang berupa kantong feces sebelum lubang pelepasan yang disebut anus. Dibagian inilah biasanya feces tertahan atau ‘transit’ berhari-hari tergantung berat ringannya obstipasi.

Nah makin lama waktu transit makin besar kemungkinan terjadi reaksi kimia antara feces dan dinding usus dengan hasil akhir : mulai timbul perubahan dinding usus yang disebut displasia. Proses berlangsung mulai dari displasia ringan, kemudian displasia sedang dan displasia berat. Ketiga kondisi displasia tersebut disebut lesi pra-kanker, sebelum akhirnya masuk ketahap kanker yang disebut kanker kolon.

Bila cepat ditangani, misalnya pada fase displasia maka proses onkologi itu dapat diputus sampai disitu sehingga tidak mungkin berlanjut ke fase kanker. Disinilah saatnya kita harus mewaspadai terjadinya tanda-tanda awal kanker kolon. Yaitu : pola BAB tiba-tiba berubah dari sembelit jadi diare. terdapat rasa sakit atau nyeri yang samar dibagian perut.

Terdapat tanda perdarahan didalam feces yang terlihat maupun tidak kasat mata. Pada saat terjadi perubahan awal seperti  ini, sebaiknya kunjungi dokter penyakit dalam subdivisi gastro-enterologi untuk diperiksa fisik dan juga laboratorium yaitu feces lengkap.

Perdarahan yang tidak disadari dan berlangsung terus didalam usus besar, lama kelamaan mengakibatkan turunnya kadar hemoglobin yang disebut anemia sehingga paasien terlihat sangat pucat. Biasanya pada kondisi seperti inilah penderita datang dan memeriksakan diri ke dokter. Kalau sudah sampai anemia, biasanya perjalan penyakit sudah jauh sampai ke tahap kanker. Tidak pernah bosan bagi saya untuk selalu mengulangi lagi semboyan ‘mencegah jauh lebih baik dari pada mengobati’.

So, luangkanlah waktu sejenak dalam setiap hari untuk mengamati kondisi badan dan kebiasaan kita sehari-hari. Adakah yang berbeda pada hari ini ? Dengan demikian  kita bisa mencegah kejadian yang lebih buruk dan lebih berbahaya…

Popularity: unranked

15 Comments | Category: Bahasa, Popular Health

TURTLEWeekend yang lalu, saya sempatkan nonton film yang disutradarai Chaerul Umam dan baru saja di release serentak di seluruh bioskop di Indonesia, termasuk Pekanbaru. Sore hari itu, setelah puas rasanya saya beristirahat sejak pagi karena hari libur, saya melaju kesebuah bioskop yang tidak jauh dari rumah dengan tujuan menyaksikan sendiri betapa indahnya panorama Kairo yang dibelah sungai Nil dan terutama kota Alexandria yang begitu terkenal dikalangan wisatawan manca negara.

Popcorn dan sebotol air mineral menemani saya menyaksikan film yang sudah begitu heboh, sejak dilakukan audisi untuk mencari para pemain yang tepat dengan karakter yang akan dimainkan dalam film tersebut. Bahkan sayapun telah menyaksikan ‘Behind the scene’ yang berupa liputan pada saat pengerjaan film yang berbeaya tinggi itu dinegerinya Cleopatra dengan sphinx dan pyramidenya yang berdiri kokoh sejak ribuan tahun. Cantik nian panorama sungai Nil dimalam hari dari hotel maupun restoran disepanjang sungai terpanjang didunia itu. Begitu pula Alexandria dengan pantai, pasar, dan lampu-lampunya yang sangat indah dimalam hari..

Filmnya sendiri dari pengamatan saya alur ceritra berjalan lamban, kurang lincah dan kurang memikat. Saya lihat beberapa penonton malah keluar dari studio tempat film diputar, sekedar untuk menelpon atau menerima telpon dan ada yang hanya untuk merokok. Sepertinya mereka tidak takut kehilangan adegan demi adegan dalam film tersebut. Iya, karena pada sekitar sepertiga tengah panjang film, dialog dan setting film sudah tidak menarik lagi. Shooting didalam dan sekitar rumah kost mahasiswa Indonesia di Kairo. Adegan tersering didapur, dimana pemeran utama sedang mencuci kedele atau menimbang kacang kedele atau mengaduk-aduk kedele dengan ragi untuk dijadikan tempe. Kurang variatif dan terasa monotoon. Dialog-dialognya  kurang menarik, dan hanya sekali-sekali membuat ‘gerrr’ penonton..

Dalam film Ayat-ayat Cinta, sampai kinipun saya masih terbayang adegan pemeran Fakhri yaitu Ferdi Nuril, gitaris band Garasi dan Riyanti Cartwright yang sedang dirawat di rumah sakit dan hampir sekarat. Aura Islami dan setting Arabian, masih jelas di mata saya. Susah untuk melupakan adegan demi adegan dalam film itu yang disertai dengan sound-track film yang sangat memadai… Atau adegan Ferdi Nuril sedang berduaan dengan Carissa Putri, tiba-tiba Riyanti Cartwright nongol dipintu kamar. Keduanya cantik dan berkharisma, dan sedikit ada rasa ingin tahu penonton, karena cadar Riyanti yang berwarna hitam dan menutupi wajah indonya yang jelita.

Alice Norin sebagai Eliana cukup baik diperankan. Namun rasanya sebagai tokoh utama, sangat kecil porsi nongolnya dia didalam film yang berdurasi seratus duapuluh menit itu. Mungkin hanya sepersepuluh panjang film wajahnya dapat kita lihat. Adegan sebagai guide tatkala mengantar Dien Syamsuddin sebagai tamu dalam pesta di Kedubes Indonesia di Kairo. Lalu adegan pada hari ulang tahun Eliana, dimana dia memesan Soto Lamongan ke Azzam yang diperankan Kholidi, sang mahasiswa yang sudah 9 (sembilan) tahun kuliah di Al Azhar University sambil berjualan tempe, bakso dan makanan khas Indonesia lainnya.

Agak disayangkan, adegan Furqon ditulari virus HIV lewat seorang perempuan Israel, tidak jelas sama sekali. Adegannya cuma dia terbangun dipagi hari sudah kesiangan, sehingga tidak bisa diuji pada pagi itu untuk memperoleh gelar Master. Rasanya pemeran Furqon kurang kuat karakternya, tidak seperti yang saya harapkan. Yang bagus justru pemeran polisi Mesir yang menolong menginvestigasi kasus Furqon sampai menangkap dan memasukkan ke penjara si gadis Israel tadi yang rupanya menjadi anggota suatu sindikat dan telah menularkan virus HIV kepada tiga orang lain, selain Furqon.

Popularity: unranked

No Comments | Category: Popular Health

  • About

    Dr. Sukma Merati, DSPADr. Sukma Merati is founder and owner of Riau Pathology Center in Pekanbaru, Riau. Dr. Merati has had various international experience and training, including as a fellow doctor at The Mount Sinai Hospital in New York City, NY, USA (2000-2002). More >

  • Most Popular in 'Popular Health'

    • (none)
  • Calendar

    March 2015
    M T W T F S S
    « Dec    
     1
    2345678
    9101112131415
    16171819202122
    23242526272829
    3031  

    Archives By Month

    Backend

    Subscribe