Archive for December 30th, 2009

Copy of Beautful red zinniaDalam satu program tayangan televisi kabel sebulan yang lalu saya melihat bagaimana seorang dokter bedah di Kent, United  Kingdom (UK) melakukan operasi penyambungan patah tulang dari seorang pasien laki-laki 56 tahun. Operasi berjalan lancar dan diharapkan pertautan bagian tulang yang patah  pada tungkai bawah (os fibula) akan terjadi jauh lebih cepat dibandingkan cara bedah konvensional dengan bantuan stem cell alias sel induk.

Apa itu sel induk? Adalah sel awal yang merupakan cikal-bakal semua  jenis sel didalam tubuh kita. Keunggulan dan keistimewaan sel induk terletak pada  sifatnya  yang pluripotential artinya dapat berubah, tumbuh dan berkembang  menjadi jenis sel apapun yang kita perlukan, inginkan dan kita kehendaki untuk mereparasi organ tubuh yang sakit.

Seperti kita ketahui setiap organ tubuh :  otak, jantung, paru, hati, ginjal, rahim, indung telur, prostat, testis, kandung kemih dan lain-lain terdiri atas sel-sel yang  sangat spesifik  untuk organ tersebut dan mempunyai keunikan sendiri-sendiri…

Misalnyai sel otak  adalah sel permanent yang tidak dapat melakukan regenerasi. Artinya setiap kali sel otak mengalami kerusakan karena kekurangan oksigen dan nutrisi maka sel itu akan mati, tidak bisa terjadi proses penyembuhan seperti pada sel kulit.

Pada seorang bayi atau anak yang sering mengalami ‘stuip’, step atau kejang demam, maka setiap kali dia kejang akan terjadi kematian sejumlah sel didalam jaringan otak. Semakin sering anak atau bayi mengalami kejang-kejang, maka semakin banyak jumlah sel otak yang mati. Akibatnya anak yang sering kejang demam itu kecerdasannya akan dibawah anak yang tidak pernah mengalami kejang demam. Karena jumlah sel otak pada langganan kejang demam sudah jauh dibawah normal, dibawah jumlah sel otak anak normal yang tidak pernah mengalami kejang demam..

Berbeda dengan sel kulit yang tinggi daya regenerasinya. Setiap kali kita terluka, terpotong  atau terjadi robekan pada kulit permukaan tubuh akan terjadi penyembuhan yang nyaris  sempurna, kembali ke bentuk normalnya lagi. Kecuali pada seseorang yang mempunyai bakat keloid maka yang punya bakat keloid penyembuhan lukanya akan sangat jelek dan membentuk jaringan parut yang buruk. Apa yang terjadi pada jaringan kulit  ini adalah sel-sel kulit dapat memperbaiki dirinya dalam satu proses penyembuhan dengan jumlah sel yang tidak berkurang.

Sumber stem cell atau sel induk dari mana? Dari jaringan sumsum tulang pada orang dewasa dan anak-anak serta dari darah tali pusat bayi yang baru lahir. So, pada operasi yang dilakukan di Kent tersebut, diambil sejumlah sumsum tulang dari penderita itu sendiri dalam hal ini dari sumsum tulang pinggul atau panggul.

Pasien tidur telungkup, kemudian jarum ditusukkan kedalam tulang panggul kanan atau kiri untuk mengambil sumsum tulangnya.  Selanjutnya sumsum tulang disimpan dalam wadah steril dan dicampurkan dengan bahan kolagen.

Dari campuran kolagen dan sel induk akan terbentuk semacam zalf atau ointment yang kemudian dioleskan secara merata diatas dan diantara sela-sela kedua ujung tulang yang patah dan telah dipasang ‘pen’ untuk fiksasi kedua patahan tulang. Tujuannya agar terjadi sambungan yang lurus dan tidak berganti posisi menjadi bengkok atau sambungan yang kurang rapi pada penyembuhan tulang nantinya.

Dalam hal ini dengan adanya stem cells didalam salep kolagen yang dioleskan tersebut sangat mendorong percepatan pertumbuhan tulang baru pada ujung-ujung patahan. Sel induk akan berubah menjadi sel-sel tulang dalam proses penyembuhan tersebut. Dan semua langkah tindakan tersebut dilakukan didalam ruang operasi yang terjamin steril atau suci hama.

Dengan prosedur seperti itu, diharapkan akan mulai terjadi pertautan tulang pada durasi dua minggu. Penyembuhan dan sambungan tulang akan sudah sempurna hanya dalam waktu 8 (delapan) minggu alias dua bulan, untuk pasien yang telah berusia 56 tahun. Sungguh satu percepatan luar biasa dalam penyembuhan patah tulang dibandingkan dengan bedah konvensional yang butuh waktu sampai 6 (enam) bulan pada penderita yang sudah berusia diatas 50 tahun dengan kondisi patah tulang yang sama.

Kita patut berterimakasih pada sel induk atau stem cells yang telah membuat lompatan besar dibidang medis  dengan cara mempercepat dan menyempurnakan sambungan tulang yang patah dalam waktu yang begitu singkat!!  Sungguh satu lompatan teknologi medis kuratif dan prestasi  yang cemerlang dan menakjubkan dari team dokter di rumah sakit Kent (UK).  Bravo dear colleague…

Popularity: unranked

11 Comments | Category: Bahasa, Popular Health

  • About

    Dr. Sukma Merati, DSPADr. Sukma Merati is founder and owner of Riau Pathology Center in Pekanbaru, Riau. Dr. Merati has had various international experience and training, including as a fellow doctor at The Mount Sinai Hospital in New York City, NY, USA (2000-2002). More >

  • Calendar

    December 2009
    M T W T F S S
    « Nov   Jan »
     123456
    78910111213
    14151617181920
    21222324252627
    28293031  

    Archives By Month

    Backend

    Subscribe