Archive for the ‘Environment’ Category

FILARIASISNegara kita tercinta Indonesia belakangan ini ditimpa berbagai bencana alam yang dahsyat. Bukan hanya alam yang bergejolak, penyakitpun merebak, ibarat kembali kezaman sebelum kemerdekaan Republik Indonesia. Berbagai penyakit yang sudah lama menghilang atau penyakit yang seumur hidup  belum pernah saya lihat, muncul kembali atau muncul untuk pertama kalinya,  menimpa warga masyarakat terutama di pedesaan.

Kondisi kesehatan masyarakat Indonesia menurun drastis, sudah hampir menyamai tingkat kesehatan di Bangladesh dan negara-negara Afrika ekuator semacam Uganda, Sudan, Somalia, Kongo, dst. Dimana masalah kesehatan masih berkutat dibidang infeksi oleh kuman, virus dan paling menyedihkan disebabkan berbagai parasit  antara lain penyakit kaki gajah yang disebabkan cacing filaria. Ini jelas masalah kebersihan diri orang per-orang dan kebersihan lingkungan disekitar kita.

Hati saya miris, memikirkan segala macam cobaan dari Sang Maha Pencipta. Namun meski demikian banyak dan beratnya cobaan, polah-tingkah kita masih belum juga menunjukkan keprihatinan, bertobat serta ber-empati kepada tetangga yang sedang dirundung malang.  Meski sudah menonton film yang menimbulkan pro-kontra dan spektakuler mengenai kiamat 2012, kita belum juga kapok dan tobat akan segala dosa yang telah kita lakukan selama ini.

Peduli terhadap lingkungan akan secara tidak langsung juga bermanfaat bagi kesehatan kita semua. Bila terdapat genangan air disekitar rumah kita, segeralah dicarikan jalan keluar dengan menimbun tanah atau mengalirkan air tergenang itu. Diperlukan sedikit tenaga untuk hal itu, namun dampaknya akan sangat besar terhadap kesehatan kita.

Bila kondisi tanah kering , tidak ada lagi tempat bagi nyamuk untuk bertelur dan berkembang biak disekitar pemukiman. Segala macam nyamuk baik nyamuk malaria, aedes Egypti penyebab demam berdarah Dengue ataupun nyamuk lain yang membawa virus Chikungunya, semuanya tidak akan berkembang-biak diareal pemukiman kita.

Kebersihan sangat penting sebagai modal untuk memperoleh kesehatan.  Bila sampah berserakan dan kita biarkan begitu saja tanpa usaha membersihkan menyapu dan membakar sampah tersebut, maka jangan menyesal bila tikuspun senang berada dekat sampah. Sehingga manusia dan tikus hidup berdampingan dan pada malam hari tikus keluar mencari makan dan bisa menggigit bagian tubuh kita serta dapat pula binatang tikus BAB dan BAK diatas permukaan tubuh manusia.

Terjadilah penyakit Weil dengan ciri badan panas dan bola  mata agak kuning seperti penyakit kuning atau hepatitis. Belum lagi kemungkinan penyakit yang menyebabkan kelenjar getah bening membengkak diseluruh tubuh akibat gigitan tikus yang disebut ‘pest bubo’…

Duh, begitu banyak penyakit yang bisa timbul karena kita kurang memperhatikan kebersihan dan sanitasi lingkungan. Jamban terbuka menularkan diare yang bisa mewabah semacam epidemi kholera dan dysentri. Jangan kita terlalu me mentingkan penampilan diri dan mengabaikan kebersihan dan kebutuhan dasar rumah tangga.

Air bersih , jamban tertutup, selokan yang lancar mengalir airnya serta cuci tangan dengan sabun setiap kali sesudah memegang barang kotor seperti sampah, debu, dll dan juga setiap kali akan makan. Ritual cuci tangan bukan sekedar untuk dipertontonkan dan dipotret untuk kepentingan media massa. Jauh lebih penting jika mencuci tangan dengan sabun dijadikan kebiasaan semenjak anak berusia 3 tahun.

‘Kebersihan pangkal kesehatan’  tetaplah menjadi motto dibidang kesehatan yang tidak akan pernah lekang oleh waktu. Marilah kita bertindak segera dan berupaya semaksimal mungkin , untuk memperoleh lingkungan hidup yang bersih dan sehat bagi keluarga kita masing-masing. Jangan pernah meremehkan pekerjaan menyapu atau kerja bakti setiap hari Jum’at untuk membersihkan lingkungan tempat kita berada dan tempat kita beraktivitas sehari-hari.

Popularity: unranked

7 Comments | Category: Bahasa, Environment, Popular Health

water liliesKemarin pagi, memperhatikan tayangan di televisi kabel, sungguh membuat saya merinding ketakutan. Stasiun TV tersebut menayangkan gambar-gambar dan narasi dari para pakar dibidang ekologi dan ekosistem dari seluruh dunia.

Bagaimana bumi tempat ummat manusia hidup nanti suhunya bisa seperti  planet Venus yang mencapai 429 derajat Fahrenheit. Pada suhu setinggi itu, tidak satupun makhluk yang bisa bertahan hidup. Semua akan habis terbakar hangus dan ludes menjadi abu. Meninggalkan planet bumi yang gersang, gundul  dan maha panas serta sunyi-senyap.

Pemanasan global bukan masalah sepele yang dapat diselesaikan dengan mudah. Pemanasan suhu global kondisinya semakin panas dan panas saja dari hari ke hari. Kebakaran hutan dan lahan, kebakaran lahan gambut serta pembukaan lahan perkebunan sawit terjadi setiap hari disekeliling kita. Udarapun jadi tercemar, jarak pandang menjadi terbatas dan sering mengakibatkan delay penerbangan dari bandara Sutan Syarif Kasim II.  Kalau di Eropa London biasanya  disebut the Foggy City, maka kini Pekanbarupun mendapat julukan sama : ‘foggy city’, karena udaranya hampir setiap pagi selalu berkabut, menghalangi pandangan mata. Selain berkabut, udara yang kita hirup terasa menyesakkan, kurang oksigen.

Pertanyaannya, kapan karhutla (baca kebakaran hutan dan lahan) bisa dihentikan ? Karhutla memberikan andil cukup besar dalam pemanasan global ini, sudah sangat kita rasakan panasnya udara disiang hari. Kita seolah berada dalam rebusan air yang sedang mendidih. Tidak bisa mengelak, tak ada lagi tempat yang lebih dingin.

Disekitar tempat saya bermukim pada saat ini telah terjadi kekeringan air tanah dan air sungai. Dampaknya adalah semakin cekaknya energi listrik dengan akibat pemadaman listrik yang semakin menjadi-jadi. Kemarin dalam satu hari terjadi tiga kali pemadaman listrik PLN dengan durasi masing-masing tiga jam. Jangankan listrik masuk desa, bahkan kotapun telah kekurangan listrik dan sudah sampai ke tingkatan kritis..

Ditambah lagi aliran air PDAM juga terputus sejak sepuluh hari ini. Maka lengkaplah sudah penderitaan kita semua. Sumber-sumber alam semakin sulit dapat disediakan. Air sungai yang dulu sedemikian deras mengalir bening, saat ini permukaannya jauh dibawah normal dan warnanya butek. Maka mesin pembangkit listrik tenaga airpun jadi mogok, karena debit air sangatlah kecil. Manusia sudah sangat tergantung kepada tenaga listrik yang memberi segala kemudahan hidup seperti : AC, kulkas, TV, dst. Inikah yang kita cari, kerusakan alam yang berdampak sangat mengaggu kehidupan kita menjadi sangat jauh dari nyaman. Panas dimana-mana, didalam ruangan dan diluar ruangan sama saja. Angin seolah-olah berhenti berhembus.

Pepohonan daunnya tidak bergoyang dan pohon kelapa tidak melambai-lambai lagi  seperti penggalan bait lagu ‘Tanah airku Indonesia’. Sejatinya setiap pohon dapat menampung 450 ribu galon air. Tatkala hutan sudah habis dibabat, dengan maraknya illegal logging maka tidak ada lagi pohon yang menyimpan air dimusim hujan dan melepaskan air ketanah pada musim kemarau. Pepohonan juga yang menyerap gas CO2 diudara dan menghasilkan O2 atau oksigen yang sangat kita perlukan untuk hidup.

Pohon melakukan itu semua tanpa perlu beaya alias nol apalagi beaya tinggi seperti tatkala kita menurunkan emisi gas buang atau mengurangi pencemaran CO2 yang keluar lewat knalpot mobil dan motor dan memproduksi oksigen untuk hidup sehat. Gersang, panas dan tandus adalah kata-kata yang tepat untuk menggambarkan kondisi alam kita saat ini. Seperti kata Armand Maulana vokalis Gigi dalam lagunya : panas, panas, pusing, pusing manusia jadinya….

Kata pakar antariksa dan astronot, dari angkasa luar planet bumi tidak lagi gelap-gulita dikala malam tiba seperti terlihat satu dekade yang lalu.  Pada saat ini bumi memperlihatkan bagian yang sangat terang dimalam hari, persis seperti planet Venus. Akankah nasib planet bumi persis sama dengan planet Venus yang tidak berpenghuni itu ? Ngeri membayangkan apa yang akan terjadi pada bumi kita tercinta ini. Tapi adakah kita konsekuen, artinya satunya kata dengan perbuatan kita? Kita bilang mencintai bumi, tapi perbuatan kita? Kita semua munafik, katanya menyayangi alam semesta, namun perbuatan kita mencemari alam lingkungan hidup yang begitu bersih pada awalnya.

Sungai mengalirkan air yang jernih bak kristal dilembah gunung yang menghijau. Pohon nyiur melambai-lambai seolah menyapa siapa saja yang melihatnya. Langit biru cerah diselingi awan putih yang berarak ria. Burung berkicau dipucuk dan ranting pepohonan. Semua panorama itu saya saksikan saat saya masih kecil, tatkala berkunjung ke rumah nenek didesa. Sawah menghampar dengan bulir padi yang menguning, diselingi sekali-sekali  teriakan petani yang mengusir burung yang hinggap memakan padi. Alangkah indahnya bumi tanah airku dengan suasana yang ‘tranquil’ seperti itu…

Menitik air mata saya tatkala menuliskan kata-kata diatas. Saya kangen sekali, saya sangat merindukan suasana batin dan lingkungan hidup saya semasa kanak-kanak… Duh, kemana semua yang saya cintai dan sayangi ? Selain ayah dan bunda saya yang sudah tiada, kemana bebek yang biasa berenang disawah saat padi sudah dipanen, kemana kupu-kupu, capung dan  belalang hijau yang biasa hinggap ditanaman perdu halaman saya ? Kenapa jadi sirna meninggalkan alam kering tandus dan gersang ini ? Kemana mereka pergi ? Kenapa mereka pergi semua, meninggalkan alam yang sudah tidak mau diajak berdamai ini?. Akankah kita sadar apa yang telah kita perbuat terhadap alam semesta ini? Semoga…

Popularity: unranked

7 Comments | Category: Bahasa, Environment, Life

PINKYou probably won’t believe that these days, not a long time ago news in the media wrote about the killing of 3 (three) tigris Sumateraensis which were wild animals to be protected due to lack of this species left in the whole world. There might be only 400 tigers left in Sumatera, other part of Indonesia and other zoos in the countries outside Indonesia. The price of the beautiful skin of this wild animal was soaring up to the sky. 

They said in the newspaper that those animals were killed by trapping them in the border of the people’s village, near the plantation of sawit or crude palm oil trees. Further the news said that this wild animal sometimes stealing fishes from the net of the village’s fishermen in the bank of the rivers in Sumatera island. So that peoples of the village got very angry and committed to catch the naughty animals alive or dead.

But, unfortunately the body of these animals killed were found without their skin. They just left the animals’ bodies without their skin in the jungle nearby the people’s village. Oh, poor animals with their tragic death. There’s no friendly relationship among people and those animals protected by law. It’s a pity that the Indonesian government did not take any action to this violance against animals protected. Because I’ve never heard that somebody was brought to justice for this kind of crime…

Another tragic story about one man killed by a group of elephants trespassing people’s village. Those huge animals were cracked his body, leaving only pieces of his broken bones with cracked skull, so that no one could identify parts of his body anatomically. The elphants seem were very angry to the man, perhaps due to over manipulated territory of this wild animals for sawit plantation.  The elephant’s habitate were so badly exploited, that no more food for the animals to find for their lives..  Another sad story from Sumatera island..

Let’s think this way. If we were greed and not friendly to the environment, then wait for the end of this world. As we could see, there lots of  disasters everywhere in every places due to the greed of mankind to over exploited the environment. And we’re now getting closer and closer to the end of this world.. So, be wise and friendly to environment…

Popularity: unranked

2 Comments | Category: Environment, Life

Autumn LeavesSemalam saya menonton film disalah satu saluran TV. Karena nontonnya tidak dari awal, maka saya tidak tahu judul film tersebut. Anyway, ceritanya tentang seekor buaya sangat besar, panjang 30 kaki artinya hampir tujuh meter. Wow, ukuran yang fantastik dan diperkirakan berusia 150 tahun.

Kejadiannya didaerah Maine, Minnesota di Amrik sana. Habitatnya berupa sungai atau danau, dimana ditepi kiri dan kanannya ditumbuhi pepohonan rindang menghijau, seperti pemandangan disungai Amazon di Amerika Selatan.

Disatu sisi sungai itu hidup seorang wanita tua sendirian dalam satu rumah sederhana dengan beberapa ternak dan pertanian sayur-mayur. Si ibu ini suaminya konon dahulu meninggal karena dilahap buaya sungai yang berukuran besar itu. Tetapi anehnya, pada ending cerita terlihat ibu ini sedang memberi makan anak-anak buaya yang masih sebesar tokek dengan daging cincang yang disiapkan khusus untuk mereka.

Anak-anak buaya tersebut berada didalam sungai, dipermukaan air kelihatan senang bermain dengan si ibu, sambil sesekali menggigit kaki ibu yang terjuntai kedalam air sungai. Satu pemandangan yang aneh, sekaligus menakutkan bagi saya. Meskipun kecil, mereka kan binatang atau reptil buas yang masih mempunyai naluri untuk melahap manusia maupun binatang mangsanya..

Singkat cerita, buaya besar yang telah memangsa manusia dan hewan ternak akhirnya ditangkap dengan menggunakan helikopter yang membawa anak sapi hidup yang digantungkan dengan tali kebagian bawah chopper itu sebagai umpan.

Buaya dihalau kedarat, dan didarat telah siap regu tembak dari polisi hutan dan sheriff yang menggunakan peluru bius, untuk melumpuhkan reptil raksasa sepanjang hampir tujuh  meter itu. Buaya mengamuk, menyerang siapa dan apa saja, termasuk chopper yang terbang sangat rendah. Sehingga heli terjatuh dan hancur mengenai buaya yang hampir terbius oleh peluru bius. Tampak buaya seperti terperangkap didalam badan helikopter yang berangka metal itu. Hanya kedua matanya yang berkedip lambat.

Sungguh satu suguhan yang memikat, disaat ada perbedaan pendapat antara penyayang binatang seorang professor mitologi dan polisi hutan yang melakukan tugasnya dengan disiplin. Konflik antara penyayang binatang yang sangat percaya pada mitos dan polisi hutan yang berbulat tekad bahwa buaya harus dibunuh karena telah memakan banyak korban.

Serupa, tapi tidak sama persis. Beberapa hari yang lalu, seorang nelayan berusia 23 tahun telah dimangsa oleh seekor buaya besar dengan panjang 7 meter di sungai Siak. Itu berita yang saya baca di media cetak. Tubuh nelayan itu dari pinggang keatas tidak ditemukan lagi. Keluarga dan masyarakat sekitar hanya menemukan bagian pinggang kebawah yang mengapung di air sungai, dengan  satu kaki hanya tinggal sampai bagian lutut, selebihnya tidak ditemukan.. Sadis bener buaya raksasa di sungai Siak..

Popularity: 3%

1 Comment | Category: Bahasa, Environment

BATAMBALERANGSaya sangat terkesan dan merasa sangat prihatin, setelah mendengar dan melihat paparan yang begitu lugas dan tuntas mengenai kondisi ekologi planet bumi oleh mantan wapres Amerika Serikat Al Gore dalam program televisi Discovery Channel.

Betapa tidak, semua data dan grafik yang dibuat oleh para akhli lingkungan, termasuk professornya ditampilkan beserta gambar-gambar bumi yang diambil dari pesawat antariksa begitu dahsyat, mencengangkan sekaligus mengerikan.

Lapisan gletser yang telah sangat menipis diserta retaknya bongkahan es di kutub utara dan kutub selatan sangat mengkhawatirkan, bila tidak segera dilakukan resusitasi, istilah kedokteran yang digunakan untuk mencoba melakukan pertolongan disaat kondisi pasien sangat kritis layaknya CPR (cardio pulmonary resucitation). Read the rest of this entry »

Popularity: 3%

8 Comments | Category: Bahasa, Environment

LAUTvolcanoKRAKATAUA few days ago, on Sunday August 24, there was eruption of the volcano of Mount Krakatau which is the second generation of the famous Mount Krakatau which erupted in 1883 and its explosion materials especially ashes can be seen around the world at that time.

Sunda strait lies between Java and Sumatra island, western part of Indonesia. The mountain soaring high to the sky, from the strait of Sunda..

Fortunately there was not a big tide or tsunami happened, no victims reported. People from the ship or ferry acrossing the Sunda strait could easily saw the extraordinary event that happening.

And here are some pictures from that moment, which was  very spectacular panoramic view ever seen before…

Popularity: 2%

No Comments | Category: Environment, General

OZONOzon adalah atom oksigen bebas (O nasens), yang terdapat diatas atmosfir bumi. Lapisan ozon berfungsi sebagai filter dan shelter bagi seluruh isi planet dunia : manusia, binatang dan tumbuhan terhadap radiasi sinar ultraviolet-B (UV-B) yang sangat berbahaya.

Bahaya radiasi UV-B antara lain menimbulkan kanker kulit melanoma maligna, juga meniadakan fungsi vaksinasi. Penyakit yang dapat dihindari dengan vaksinasi akan muncul meski telah divaksin akibat radiasi UV-B seperti : TBC, campak, cacar air, herpes, malaria, kusta, infeksi jamur/candidiasis dan investasi parasit seperti leishmaniasis. Terakhir,  UV-B juga penyebab terutama kebutaan akibat katarak.  Read the rest of this entry »

Popularity: unranked

4 Comments | Category: Bahasa, Environment

BEBEKGlobal recession probably soon will come. None of the nations in this world could reject when the time has come. It’s like a timed bomb, will explode when the setted time has come.. Be prepared for the worst thing in our lives.

Well, live nowadays is full of problems to be solved. At work, at home, on the street, everywhere  we’re facing dozens of matters. And with no exception, everybody has his or her own unfinished businesses to be done. Matters today are far beyond those,  back two decades ago. We’re now facing complicated problems due to life style. Read the rest of this entry »

Popularity: unranked

1 Comment | Category: Environment, General, Life

JakartaKemarin saya baru kembali dari Jakarta untuk satu urusan. Menjelajahi jalan-jalan ibukota selama dua hari, dari sudut pandang saya, memberi kesan yang negatif. Kenapa ?  Saya jadi miris, melihat kondisi jalan, jembatan penyebrangan, halte bus, taman serta semua sarana umum terlihat tidak terawat. Semua kelihatan kusam, abu-abu, sendu, kotor dan memilukan… Read the rest of this entry »

Popularity: unranked

21 Comments | Category: Bahasa, Environment

PINK ORCHIDKemarin Hari Bumi, 22 April 2008 saya mendapat undangan untuk menghadiri acara di New York, tepatnya di Fordham University Church. Undangan saya terima via E-mail. Dan disitu diberi petunjuk arah kesana sebagai berikut : ‘take public transportation North by metro’.  Lucu juga, ya padahal saya sudah bertahun-tahun kembali ke Indonesia tetapi tetap saja panitia mengirim undangan ke alamat apartemen saya dulu di Northern Boulevard, Flushing-Queens, New York… Read the rest of this entry »

Popularity: unranked

1 Comment | Category: Bahasa, Environment, General

  • About

    Dr. Sukma Merati, DSPADr. Sukma Merati is founder and owner of Riau Pathology Center in Pekanbaru, Riau. Dr. Merati has had various international experience and training, including as a fellow doctor at The Mount Sinai Hospital in New York City, NY, USA (2000-2002). More >

  • Most Popular in 'Environment'

    • (none)
  • Calendar

    March 2015
    M T W T F S S
    « Dec    
     1
    2345678
    9101112131415
    16171819202122
    23242526272829
    3031  

    Archives By Month

    Backend

    Subscribe