SIROSIS ALKHepatitis sudah menjadi momok bagi sebagian besar penduduk di Indonesia, terutama di pedesaan dan juga dikota. Banyak sekali ditemukan penderita radang hati ini yang dirawat di rumah sakit, baik RS pemerintah maupun RS swasta.

Ada berbagai jenis hepatitis, tergantung jenis virus yang meyebabkan peradangan hati. Antara lain : hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C, hepatitis delta (non-A non-B/ NANB), hepatitis E, dst. Dari semua jenis ini, yang paling ditakuti hepatitis B dan hepatitis C.

Sebelum merebaknya pengguna narkoba jarum suntik, yang amat ditakuti adalah hepatitis B, karena bila tidak ditangani dengan baik, radang hati akan berlanjut menjadi kanker hati yang disebut hepatoma/hepato cellular carcinoma (HCC). Sebelum menjadi HCC, hati akan bertekstur keras dengan permukaan tidak rata, yang disebut sirosis hati. Namun akhir-akhir ini yang paling menakutkan adalah hepatitis C. Kenapa ?

Seiring makin maraknya penggguna narkoba jarum suntik, semakin tinggi pula angka kejadian hepatitis C yang sangat erat kaitannya dengan penderita HIV-AIDS. Penderita hepatitis C sejauh ini lebih banyak ditemukan di negara Barat dibandingkan negara-negara Asia dan Afrika.

SIROSIS VIRUSHal ini terkait life style, yang lagi dan lagi menjadi biang kerok. Virus hepatitis C sifatnya lebih ganas dari virus hepatitis B, karena virus hepatitis C  sangat sulit dibasmi/eradikasi. Sampai saat ini belum ada obat yang memuaskan dalam memberi kesembuhan kepada penderita hepatitis C. Meskipun penderita satu waktu dinyatakan sembuh, hal ini tidak menjamin penyakitnya tidak akan kambuh di satu saat nanti.

Kenapa jarum suntik dianggap sebagai penyebar hepatitis C ? Dari data statistik, kebanyakan penderita terkena setelah bergantian menggunakan jarum yang tidak steril, akibat tercemar oleh pengguna sebelumnya yang telah terinfeksi virus hepatitis C. Sampai saat ini jarum suntik yang tercemar menjadi penyebab utama penularan hepatitis dikalangan para junkies berbeda dengan hepatitis B.

Pada hepatitis B, penyebaran biasanya melalui cairan tubuh seperti : air liur, keringat, sperma, transfusi darah yang tercemar virus B, dll.  Jadi penggunaan sikat gigi dan handuk bersama-sama, dapat menularkan hepatitis B, apabila salah seorang pengguna sikat gigi atau handuk itu telah terdapat virus hepatitis B didalam tubuhnya.  Karena itu meskipun sahabat karib atau teman dekat/pacar sebaiknya masing-masing menggunakan sikat gigi dan handuknya sendiri-sendiri.

Selain hepatitis B dan hepatitis C, ada lagi penyebab HCC/kanker hati, yaitu jamur Aflatoxin. Jamur ini biasanya tumbuh pada makanan mengandung kelapa dan kacang tanah yang kedaluwarsa, lama tersimpan dan melewati expired date. Contoh makanan yang mudah berjamur semacam ini : kue-kue, roti, sambal pecel atau gado-gado instant yang dibungkus dalam plastik, kacang tanah, dll. Berita hangat belum lama ini, terbongkarnya pabrik pembuat roti di Jakarta Barat yang menggunakan roti yang sudah kedaluwarsa/ expired menjadi bahan pembuat roti yang dijual sangat murah dipasar tradisional dan dibeli masyarakat kalangan bawah. Bayangkan akibatnya..

Bagi sebagian besar masyarakat di Bali, waspadai makanan sisa sesajen yang saat dijemur, tak terduga tiba-tiba  kena air hujan. Ada kue uli, rengginang, ‘saur’ dan kacang, dan segala macam makanan dalam ‘banten’ tersebut dapat ditumbuhi jamur/kapang aflatoxin. Kalau dibagian luar sudah terlihat jamuran, sebaiknya semua dibuang saja, jangan dikerok bagian luarnya, tetapi selebihnya dikonsumsi.  Makanan berjamur meski sudah dihilangkan jamurnya, toch masih ada sisa-sisa jamur dibagian dalam makanan. Jadi jangan sayang membuang makanan yang tercemar. Dibandingkan penyakit yang ditimbulkan nantinya oleh jamur tersebut, akan jauh lebih merugikan secara finansial dan mental.  Hal ini mungkin bisa menjelaskan, kenapa insidensi HCC di Bali cukup tinggi. Disamping kebiasaan sebagian masyarakat terutama para pria, minum tuak/alkohol yang mengakibatkan terjadinya sirosis hati alkohol, untuk kemudian berlanjut menjadi HCC/kanker hati.

HCCSeperti pada kanker yang lain, faktor psikologis juga sangat berpengaruh terhadap terjadinya HCC, seperti : rasa sedih yang teramat sangat atau rasa tertekan secara psikologis yang tidak ada way-outnya. Jadi bila ingin bebas dari ancaman HCC, hiduplah berimbang antara kerja dan rekreasi. Work-acholic harus diimbangi dengan play-hard,  refreshing dan selalu positive thinking

Hepatitis C bila tidak tertangani dengan baik, dapat berkembang menjadi kanker hati atau HCC, sama seperti hepatitis B. Jadi perkembangan terakhir kedua hepatitis, B dan hepatitis C akan berujung menjadi kanker hati/HCC.

Pengobatan anti-virus untuk kedua hepatitis : B maupun C, selain beayanya sangat mahal, terkadang bisa juga tidak responsif alias resisten atau kebal terhadap obat yang diberikan. Disinilah letak kesulitan dan permasalahan kompleks dalam mengobati penderita yang tidak gampang. Selain faktor beaya, juga respons tubuh terhadap obat yang diberikan kepada penderita,  masing-masing bisa berbeda. Terakhir, hepatitis sering sekali kambuh, bila kondisi tubuh menurun..

Tiga gambar dalam tulisan ini : paling atas sirosis hati akibat konsumsi alkohol, tengah sirosis hati akibat radang virus dan paling bawah  kanker hati/HCC. Dua gambar tengah dan bawah menunjukkan gambaran makroskopis hati dan mikroskopisnya. Sedang gambar paling atas,  hati sebelum dan sesudah dibelah pada kasus sirosis hati akibat alkohol. Permukaan hati yang normalnya rata, halus dan kenyal menjadi sangat kasar, berbonjol-bonjol dan keras pada sirosis hati.

Popularity: 22%

Posted Saturday, July 19th, 2008 at 11:45 am
Filed Under Category: Bahasa, Popular Health
You can leave a response, or trackback from your own site.

403 Responses to “Hepatitis, sakit kuning bila terapi kurang memadai berkembang menjadi Kanker Hati”

Pages: « 17 … 7 6 5 4 [3] 2 1 » Show All

  1. 75
    Dr. Sukma Says:

    Hai Revi-Palembang,

    Sepertinya agak susah mengatasi semua keluhan ibu anda yang telah mengalami sirosis hati dan pernah koma hepatikum. Pada penderita yang sudah end stage liver disease seperti ini,amatlah susah mengatasi diare, karena fungsi metabolik dari hati sudah hilang atau hampir tidak ada lagi. Semua makanan akhirnya tidak tercerna dengan baik dengan akibat diare khronik. Apa yang dapat anda coba adalah memberikan makanan lunak seperti bubur yang dibubuhi kecap saja.
    Tanpa telur tanpa sayur dabahan berserat lainnya.

    Cobalah minum susu enterasol, yang memang diperuntukkan kondisi berat seperti ibu anda. Karena mual dan muntah juga sulit dieliminir, biasanya pasien akan dirawat dan diberikan makanan parenteral, artinya lewat cairan infus dimasukkan langsung kedalam pembuluh darah.

  2. 74
    Revi-palembang Says:

    Dok,ibu (52 thn) saya menderita sirosis sudah pernah mengalami koma hepatikum. Bagaimana mengatasi diare serta mual dan muntah yang dialami ibu saya sekarang. Terima kasih dok atas jawabannya.

  3. 73
    lenny Says:

    halo dr.sukma

    ibu saya menderita hepatitis C.
    Dan sedang melakukan pengobatan dengan pegasys, sudah berjalan pd penyuntikan mgg ke 8..
    1) knp keadaan fisik ibu semakin menurun yah?? ibu jd lebih mudah merasakan kecapaian dibandingkan sebelum melakukan pengobatan? bgmn cara supaya ibu bisa kembali bersemangat??
    2) ibu jadi kurang nafsu makan, dan suka eneqh dengan makanan2.. kira2 bgmn cara penanggulangan supaya bisa mengembalikan nafsu makan nya??
    3) Hasil test darah ibu menghasilkan kemajuan yg byk..
    awal nya sgpt,sgot,gamma gt, dll kelebihan, tp hasil test mgg lalu menghasilkan sgpt,sgot, dll sudah normal..tetapi GAMMA GT msh tdk normal?? Apa itu GAMMA GT?? dan bgmn cara supaya bs normal??

    mohon dibales yah dr.sukma… terima kasih sebelum nya..

    terima kasih

  4. 72
    ilham panguji Says:

    suami ak terindkasi hepatits c , ak sedang hamil dan telah cek darah anti HBC NON REAKTIVE INDEKS 1.656, IGN ABTI HBC NON REKTIVE INDEKS 0.07 DAN ANTI HCV NON REACTIVE INDEKS 0.10

    MOHON PENJELASANNYA DOK. KAREN ASAYA SEDANG MENGANDUNG 3 BULAN, APA YANG HARUS SAYA LAKUKAN BILA TERTULAR?

    TRIMS

  5. 71
    Dr. Sukma Says:

    Halo Andra,

    Pendapat saya pemeriksaan PCR HBV terlalu BERLEBIHAN untuk masyarakat Indonesia dalam kondisi krisis ekonomi global seperti saat ini. Tidak terlalu bermanfaat, namun harganya SANGAT FANTASTIS.

    Pemeriksaan HBsAg reaktif dan HBeAg saya rasa SUDAH CUKUP.

  6. 70
    Dr. Sukma Says:

    Halo Ika karika,

    Selain bekas menderita hepatitis A, suami anda batuk-batuk kronis disertai penurunan BB sangat signifikan, yaitu 20 kg. Sebaiknya dicheck ke arah kemungkinan TBC paru. Dibuat rontgen thorfax, di test Mantoux dan periksa darah LED. Untuk itu sebaiknya kunjungi dokter penyakit dalam.

  7. 69
    andra Says:

    selamat pagi dok, saya ingin menanyakan untuk hepatitis B, apakah wajib periksa PCR HBV dok? mengingat harganya sangat mahal bagi saya.., kalau HbsAg reaktif dan dilanjutkan HBeAg sudah cukup belum ya? trimakasih atas penjelasannya

  8. 68
    ika karika Says:

    suami saya sakit hepatitis a tetapi sekarang sudah sembuh,selain perawatan dokter jg dengan minum temulawak. skrg tubuhnya jadi kurus berat badan turun 20 kg.mengapa ya dok peoses penggemukan badan kog lama.dan juga batuk yang ngga kumjung sembuh,sekaramg sedamg minum parutan apel dam kumyit untuk menyembuhkan batuknya.saya mendapat info bahwa gamat jelly dapat menyembuhkan berbagai penynakit,apakah benar itu dok? saya tertarik untuk mencobanya.vitamin apa yang baik untuk mengembalikan stamina suami saya dok? sekian pertamyaan saya dan trimakasioh.

  9. 67
    Dr. Sukma Says:

    Halo Sued,

    Dalam beberapa hal,gejala penyakit kanker hati dan sakit lambung memang serupa. Contohnya : rasa mual, sebah dan tidak enak diperut. NAMUN, bila diperhatikan lebih teliti, rasa sakit diperut penderita kanker hati lebih banyak dibagian perut kanan atas, yaitu lokasi organ hati/liver.

    Bila diraba pada lokasi perut kanan atas penderita kanker hati akan teraba MASSA KERAS, BERBONJOL dan TIDAK RATA. Kondisi fisik penderita kanker hati sangat NGEDROP : pucat, sangat lemah tidak bergairah dan berat badan turun drastis.

    Sebaiknya anda dan keluarga yang lain SERING meraba perut kanan atas, bila merasakan mual. Kanker hati BIASANYA didahului oleh infeksi virus hepatitis B, atau C yang tersering. Akan tetapi ada juga kanker hati yang muncul begitu saja, TANPA didahului oleh peradangan hati yang disebut kanker hati de NOVO.

    Saran saya, sebaiknya anda PERIKSA lab FUNGSI HATI(LFT) secara periodik, misalnya setiap 4-6 bulan sekali, MESKIPUN tidak ada keluhan mual,dst. Untuk deteksi DINI, apabila terjadi gangguan pada hati anda, OK.

  10. 66
    sued Says:

    Mlm Bu Dokter
    Bsk Hari Sabtu 30 Mei 2009 Genap 40 Hari meninggalnya Bpk yg terkena Kanker Hati semasa hidup bpk sering merasa kembung,sebah,nyeri ulu hati dan tenggorokan seperti dicekik sdh banyak dokter yg dikunjungi tp rata2 memvonis sakit lambung,bpk sempat opname di RS, 3 hari di rumah sakit dokter internis msh memvonis sakit lambung,hingga ada tmn dokter datang bilang suruh USG ternyata hati bpk sdh ada kanker yg besarnya sudah 5 cm,yg jadi pertanyaan saya apa benar gejala kanker hati dan lambung itu hampir sama,trus tmn saya yg dokter bilang jika orang tuanya ada kanker hati anaknya 50% ada indikasi kena juga apalagi pernah kena sakit kuning,saya waktu kecil pernah sakit kuning juga ini bulan2 ini saya sering mual,sebah dan perut terasa panas saya takutnya kena kanker kaya bpk,sementara ini saya paling pakai obat maag dan Enzymplex menurut doker langkah apa yg harus saya lakukan

    Regard
    Sued

  11. 65
    Dr. Sukma Says:

    Halo Wulandari,

    Hasil lab fungsi hati suami anda yang bekerja dipabrik pestisida salah satu test angkanya tinggi. Saran saya, sebaiknya PINDAH kerja, karena bagaimanapun juga bahan kimia dasar pembuatan pestisida itu bersifat HEPATOTOXIC, artinya meracuni organ liver atau hati.

    Saya kurang tahu makanan yang bersifat hepatoprotective.

  12. 64
    Dr. Sukma Says:

    Halo Chandra,

    Sangat mungkin anda terkena hepatitis. Jadi sebaiknya lakukan medical-check up, MINIMAL kunjungi dokter internist, agar dilakukan pemeriksaan fisik yang cermat disertai pemeriksaan lab yang diperlukan.

  13. 63
    Dr. Sukma Says:

    Halo Hendra,

    Memang sebaiknya anda lakukan medical check up. Semua keluhan yang anda tulis arahnya ke organ hati/liver. Karena itu sebaiknya dicheck lengkap hepatitis A, Hepatitis B, Hepatitis C.

  14. 62
    Hendra Says:

    Bu sukma, sy ingin bertanya beberapa gejala yg sy alami dan mungkin ada hubungan dgn tulisan anda.
    Sy dulu pernah kena hepatitis A. Dan drwt. Setahun stlh sembuh, sy mrskn tubuh sy sering terasa lelah & pegal. Mata sy kelihatan agk kuning. Maaf, air seni kuning dan buang air besar bewarna gelap. Pada dada bwh bagian knan sering nyeri. Sering sendawa..
    Sy berniat untuk cek kshatan total. Mungkin ada masukan dari ibu sbl itu. Atau mungkin lbh baik sy cek darah hepatitis sekalian. Terimakasih bu..

  15. 61
    chandra Says:

    pagi ibuuu ^^, nama saya chandra uur saya 23 tahun…saya ingin menanyakan dan meminta PErtolongan Pertama sebelum saya ke RS..

    akhir-akhir ini saya sering sekali merasa mual2 apabila saya merokok dan bila sedang membayangkan hal yg menjijikan bagi saya.

    dan baru kemarin saya melihat tangan saya me-nguning setalah saya terbangun dari tidur…saya sering ber-gadang/ kerja malam…dan satu lagi, apakah pikiran juga bisa membantu menjaga kondisi kesehatan kita? karena saya sangat sering apabila ada masalah kecil maupun besar, tidak bisa lepas begitu saja selalu saja terpikir di benak saya

    terima-kasih atas perhatiannya ya ibu ^o^
    mohon jikalau ibu ada waktu senggang mohon REply Quest saya ke email saya …

    email saya : canzki_koibito@yahoo.com

  16. 60
    Wulandari Says:

    Dok, calon suami sy kerja di pabrik pestisida, dan 1 tahun terakhir ini hasil cholinesterasenya tinggi berkisar 12-13 kU/L.
    Pertayaan saya makanan dan tindakan apa yg hrs kami lakukan untuk mengurangi tingginya kdr cholinesterase ini?
    Salam. Trimkasih dok

  17. 59
    Dr. Sukma Says:

    halo lusinda belo,

    Gejala hepatitis A hampir sama dengan hepatitis yang lain seperti : bola mata tampak kuning, demam yang tidak terlalu tinggi, badan terasa lemah tidak berdaya dan tidak bergairah, urine berwarna seperti air teh, mual, dst.

    Khusus hepatitis A, gejalanya lebih terfokus di saluran cerna seperti gangguan BAB, bisa diare mungkin juga sedikit obstipasi, pokoknya BAB tidak normal.

    Karena itu penularan hepatitis A, selain lewat darah atau cairan tubuh, sering terjadi lewat vektor lalat yang hinggap pada feces penderita hepatitis A yang lalu hinggap pada makanan yang tidak tertutup (mirip penularan dysentri atau kholera).

    Deteksi hepatitis A biasanya diperiksa dari sampel darah penderita yang lalu diperiksa zat antibodi dan antigennya(Anti HAV dan HA-antigen). Laboratorium patologi klinik yang memeriksa ini.

  18. 58
    lusinda belo Says:

    Gejala hepatitis A itu sperti apa dok?

  19. 57
    lusinda belo Says:

    Dok, bagaimana caranya untuk mengetahui hepatis A sedangkan hepatitis B dan C kita bisa tes dengan stik di laboratorium?

  20. 56
    adi Says:

    salam dok, maaf melanjutkan pertanyaan dok,
    mengenai pertanyaan saya sebelumnya mungkin bisa saya lengkapi, dari hasil lab tertera hasil lab dan range normalnya :
    SGPT 19.46 range normalnya <41
    SGOT 22.44 range normalnya <38
    CHOLINESTERASE 11901 range normalnya 4300 – 10500

    untuk HBSAG yang normal biasanya kisaran berapa ya dok.
    terimakasih bantuan dokter.

  21. 55
    Dr. Sukma Says:

    halo Wulan,
    Muntah warna kehijauan saya lebih condong ke gastritis atau gangguan saluran cerna.
    Untuk mengetahui pasti apakah hepatitis atau bukAN HARUS DILAKUKAN PEMERIKSAAN FUNGSI HATI (lft).

  22. 54
    Dr. Sukma Says:

    Halo Adi,

    Setiap lab mempunyai range normal untuk satu pemeriksaan Karena itu sulit bagi saya mengatakan berapa yang dianggap normal.

    Angka HBsAg anda cukup tinggi. Berarti infeksi hepatitis B anda cukup serius. Sedangkan antibodinya masih rendah yaitu <2. Berobatlah dengan tuntas. Kalau perlu kunjungi Prof. Lesmana di RSCM.

  23. 53
    Himawan Says:

    Dokter.. saya Himawan,mau tanya. Nenek saya susah buang air besar, tengkuk berat, muntah, sering pusing, tidak nafsu makan. Dia jg ada sakit darah tinggi dan kencing manis. Kira2 dengan gejala sakit seperti yg saya sebutkan diatas, itu gejala apa ya Dok?? Trims atas penjelasan nya.

  24. 52
    adi Says:

    salam dokter sukma,
    umur saya 30th, sebelumnya hasil MCU mengidap Hepatitis B setelah 2bulan tanpa perobatan saya MCU kembali dan dari hasilnya dokter hanya mengatakan sehat dan masih perlu pemeriksaan lanjutan tapi tidak diberikan saran perobatan atau penjelasan hasil lab. saya mohon bu dokter mau memberikan penjelasan hasil lab dan status hepatitis b saya sbb:
    -Laju endap darah 18. -SGPT 19.46 -SGOT 22.44
    -HBsAg Reaktif(655.3) -Anti HBsAg <2.00
    sekalian dok saya minta perbandingan untuk yang normal/sehat nilai testnya berapa.
    terimakasih sebelumnya.
    salam.

  25. 51
    wulan Says:

    sore dok, saya mau nanya nih dok.

    calon saya dok, berumur 30 th. dia tuh sering banget muntah dan yang keluar itu dcairan warnanya hijau.
    sering banget tuh perutnya berasa negh, pengen muntah, tapi kadang saya larang klo mau di paksain muntah, takutnya nanti malah jadi kebiasaan.
    salah nggak dong yang saya bilang itu?
    terus itu salah satu gejala hepatitis bukan?

Pages: « 17 … 7 6 5 4 [3] 2 1 » Show All

Leave a Reply

  • About

    Dr. Sukma Merati, DSPADr. Sukma Merati is founder and owner of Riau Pathology Center in Pekanbaru, Riau. Dr. Merati has had various international experience and training, including as a fellow doctor at The Mount Sinai Hospital in New York City, NY, USA (2000-2002). More >

  • Most Popular Posts

  • Calendar

    March 2015
    M T W T F S S
    « Dec    
     1
    2345678
    9101112131415
    16171819202122
    23242526272829
    3031  

    Archives By Month

    Backend

    Subscribe