SIROSIS ALKHepatitis sudah menjadi momok bagi sebagian besar penduduk di Indonesia, terutama di pedesaan dan juga dikota. Banyak sekali ditemukan penderita radang hati ini yang dirawat di rumah sakit, baik RS pemerintah maupun RS swasta.

Ada berbagai jenis hepatitis, tergantung jenis virus yang meyebabkan peradangan hati. Antara lain : hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C, hepatitis delta (non-A non-B/ NANB), hepatitis E, dst. Dari semua jenis ini, yang paling ditakuti hepatitis B dan hepatitis C.

Sebelum merebaknya pengguna narkoba jarum suntik, yang amat ditakuti adalah hepatitis B, karena bila tidak ditangani dengan baik, radang hati akan berlanjut menjadi kanker hati yang disebut hepatoma/hepato cellular carcinoma (HCC). Sebelum menjadi HCC, hati akan bertekstur keras dengan permukaan tidak rata, yang disebut sirosis hati. Namun akhir-akhir ini yang paling menakutkan adalah hepatitis C. Kenapa ?

Seiring makin maraknya penggguna narkoba jarum suntik, semakin tinggi pula angka kejadian hepatitis C yang sangat erat kaitannya dengan penderita HIV-AIDS. Penderita hepatitis C sejauh ini lebih banyak ditemukan di negara Barat dibandingkan negara-negara Asia dan Afrika.

SIROSIS VIRUSHal ini terkait life style, yang lagi dan lagi menjadi biang kerok. Virus hepatitis C sifatnya lebih ganas dari virus hepatitis B, karena virus hepatitis C  sangat sulit dibasmi/eradikasi. Sampai saat ini belum ada obat yang memuaskan dalam memberi kesembuhan kepada penderita hepatitis C. Meskipun penderita satu waktu dinyatakan sembuh, hal ini tidak menjamin penyakitnya tidak akan kambuh di satu saat nanti.

Kenapa jarum suntik dianggap sebagai penyebar hepatitis C ? Dari data statistik, kebanyakan penderita terkena setelah bergantian menggunakan jarum yang tidak steril, akibat tercemar oleh pengguna sebelumnya yang telah terinfeksi virus hepatitis C. Sampai saat ini jarum suntik yang tercemar menjadi penyebab utama penularan hepatitis dikalangan para junkies berbeda dengan hepatitis B.

Pada hepatitis B, penyebaran biasanya melalui cairan tubuh seperti : air liur, keringat, sperma, transfusi darah yang tercemar virus B, dll.  Jadi penggunaan sikat gigi dan handuk bersama-sama, dapat menularkan hepatitis B, apabila salah seorang pengguna sikat gigi atau handuk itu telah terdapat virus hepatitis B didalam tubuhnya.  Karena itu meskipun sahabat karib atau teman dekat/pacar sebaiknya masing-masing menggunakan sikat gigi dan handuknya sendiri-sendiri.

Selain hepatitis B dan hepatitis C, ada lagi penyebab HCC/kanker hati, yaitu jamur Aflatoxin. Jamur ini biasanya tumbuh pada makanan mengandung kelapa dan kacang tanah yang kedaluwarsa, lama tersimpan dan melewati expired date. Contoh makanan yang mudah berjamur semacam ini : kue-kue, roti, sambal pecel atau gado-gado instant yang dibungkus dalam plastik, kacang tanah, dll. Berita hangat belum lama ini, terbongkarnya pabrik pembuat roti di Jakarta Barat yang menggunakan roti yang sudah kedaluwarsa/ expired menjadi bahan pembuat roti yang dijual sangat murah dipasar tradisional dan dibeli masyarakat kalangan bawah. Bayangkan akibatnya..

Bagi sebagian besar masyarakat di Bali, waspadai makanan sisa sesajen yang saat dijemur, tak terduga tiba-tiba  kena air hujan. Ada kue uli, rengginang, ‘saur’ dan kacang, dan segala macam makanan dalam ‘banten’ tersebut dapat ditumbuhi jamur/kapang aflatoxin. Kalau dibagian luar sudah terlihat jamuran, sebaiknya semua dibuang saja, jangan dikerok bagian luarnya, tetapi selebihnya dikonsumsi.  Makanan berjamur meski sudah dihilangkan jamurnya, toch masih ada sisa-sisa jamur dibagian dalam makanan. Jadi jangan sayang membuang makanan yang tercemar. Dibandingkan penyakit yang ditimbulkan nantinya oleh jamur tersebut, akan jauh lebih merugikan secara finansial dan mental.  Hal ini mungkin bisa menjelaskan, kenapa insidensi HCC di Bali cukup tinggi. Disamping kebiasaan sebagian masyarakat terutama para pria, minum tuak/alkohol yang mengakibatkan terjadinya sirosis hati alkohol, untuk kemudian berlanjut menjadi HCC/kanker hati.

HCCSeperti pada kanker yang lain, faktor psikologis juga sangat berpengaruh terhadap terjadinya HCC, seperti : rasa sedih yang teramat sangat atau rasa tertekan secara psikologis yang tidak ada way-outnya. Jadi bila ingin bebas dari ancaman HCC, hiduplah berimbang antara kerja dan rekreasi. Work-acholic harus diimbangi dengan play-hard,  refreshing dan selalu positive thinking

Hepatitis C bila tidak tertangani dengan baik, dapat berkembang menjadi kanker hati atau HCC, sama seperti hepatitis B. Jadi perkembangan terakhir kedua hepatitis, B dan hepatitis C akan berujung menjadi kanker hati/HCC.

Pengobatan anti-virus untuk kedua hepatitis : B maupun C, selain beayanya sangat mahal, terkadang bisa juga tidak responsif alias resisten atau kebal terhadap obat yang diberikan. Disinilah letak kesulitan dan permasalahan kompleks dalam mengobati penderita yang tidak gampang. Selain faktor beaya, juga respons tubuh terhadap obat yang diberikan kepada penderita,  masing-masing bisa berbeda. Terakhir, hepatitis sering sekali kambuh, bila kondisi tubuh menurun..

Tiga gambar dalam tulisan ini : paling atas sirosis hati akibat konsumsi alkohol, tengah sirosis hati akibat radang virus dan paling bawah  kanker hati/HCC. Dua gambar tengah dan bawah menunjukkan gambaran makroskopis hati dan mikroskopisnya. Sedang gambar paling atas,  hati sebelum dan sesudah dibelah pada kasus sirosis hati akibat alkohol. Permukaan hati yang normalnya rata, halus dan kenyal menjadi sangat kasar, berbonjol-bonjol dan keras pada sirosis hati.

Popularity: 22%

Posted Saturday, July 19th, 2008 at 11:45 am
Filed Under Category: Bahasa, Popular Health
You can leave a response, or trackback from your own site.

403 Responses to “Hepatitis, sakit kuning bila terapi kurang memadai berkembang menjadi Kanker Hati”

Pages: « 17 … 12 11 10 [9] 8 7 6 … 1 » Show All

  1. 225
    heri Says:

    salam dokter,,,
    setelah saya membaca semua posting dan tanggapan,, saya malah jadi bingung dengan penyakit yg saya derita.
    saya di diagnosa dokter menderita hepatitis B sejak akhir tahun 2005. berbagai macam obat kimia dan herbal sudah saya minum. namun sampe sekarang belum sembuh juga (HBsAg MASIH POSITIF). hasil cek lab terakhir tgl 25 Juli 2010 SGOT 18,8 dan SGPT 29,5, HBsAg = 19,46 (positif) metode ELFA ( rujukan < 0,1).
    cek april 2010 HBsAg = 24,17.
    saat ini saya mengkonsumsi obat herbal yang menurut saya memberikan hasil dengan menurunnya titer HBsAg. saya jarang sekali mengalami keluhan2 seperti yang saya baca pada posting2 sebelumnya. kondisi badan saya alhamdulilah masih fit. menurut dokter saya harus bagaimana? mengingat obat2an yg dari RS biasanya mahal,, kondisi ekonomi saya kurang mampu untuk membelinya.
    apakah dengan titer HBsAg yg masih positif ini masih ada kemingkinan untuk menjadi negatif??
    terima kasih,,

  2. 224
    moreno Says:

    Bu dokter.. Setelah kembali men­jalani medical chek up saya hasil pemeriksaan lab terbaru menun­jukkan penurunan:

    SGOT 33,
    SGPT 79,
    HBsAg 243,24.
    HBeAg non reak­tif,
    HBV DNA: virus ter­deteksi (6.80×101) dan
    anti HBe Reaktif.

    Apakah dengan hasil ter­sebut saya berkemungkinan besar dapat menegatifkan hbsag? sekarang saya mengkonsumsi liver guard dari nutrimax 3x sehari, lingzhi 3xsehari, madu 3x sehari & klorofil 2x sehari dan tetap berolah raga 3xseminggu. mohon pen­jelasan­nya kembali bu dan
    ter­imakasih banyak.

  3. 223
    Dr. Sukma Says:

    Hai Lorena Quintao,

    Selain ikan, anda boleh mengkonsumsi telur TANPA kuningnya. Jadi PUTIH telur bisa 3-6 butir perhari, karena putih telur kaya akan PROTEIN yang diperlukan untuk penyembuhan segala macam penyakit, termasuk heptitis. Yang banyak kandungan kolesterol adalah hanya pada kuning telur. dan TIDAK ada dalam putih telur.

    Demikian juga dengan daging, bila anda pilih LEAN MEAT yang kandungan lemaknya minimal, maka anda juga aman bila mengkonsumsi steak dengan bahan lean meat. Memang benar harga lean meat mahal, namun untuk kesehatan penyembuhan cepat hepatitis anda, harus diupayakan. ..

  4. 222
    Dr. Sukma Says:

    Hai Nana,

    Dari hasil pemeriksaan lab yang anda tulis, kesimpulannya anda terkena hepatitis B dibuktikan dari semua test untuk Hepatitis B pada sample darah anda positif : HBsAg, dan HB c Ag. Yang negatif hanya envelope Antigen (HBeAg).

    Memang benar, bila ibu hamil menderita hepatitisB, praktis bayi yang dikandung akan berisiko besar terkena virus Hepatitis B dari ibunya, pada saat persalinan nanti. Beruntung bahwa selama 9 bulan dalam kandungan/rahim janin tidak dapat di-invasi oleh virus hepatitisB karena adanya BARRIER antara darah ibu dan darah bayi dijaringan placenta/ ari-ari. Karena itulah begitu bayi dilahirkan maka langsung diberikan vaksinasi Hepatitis B, agar terbentuk antibodi untuk melawan virus hepatitis B.

    Benar juga, bahwa ibu penderita hepatitis B TIDAK memberikan ASI kepada bayi yang dilahirkan, karena virus ada didalam semua jenis cairan tubuh termasuk air susu ibu. Untuk menghindari tertularnya bayi oleh virus hepatitis B via ASI.

    Sebaiknya ibu meskipun sedang dalam keadaan hamil, seharusnya tetap berobat untuk infeksi hepatitis B yang ada, jangan dibiarkan sehingga akan semakin parah dan berbahaya. Mungkin dokter OBGY atau dokter Internal Medicine bisa dimintai konsultasi dan pengobatan hepatiti B ini..

  5. 221
    nana Says:

    Selamat pagi Dok,

    Sy tinggal di melbourne australia. saat ini sy lg hamil 5 bulan. di sini sy melakukan tes lab dengan hasil:

    Hepatitis B surface antigen DETECTED
    Hepatitis B s antigen corfirmatory assay POSITIVE
    Hepatitis B core total Ig DETECTED
    Hepatitis B e antigen NOT DETECTED

    Sy dan suami kurang jelas dengan penjelasan dokter. Cuma dokter menyarankan jika bayi sy lahir langsung di beri vaksin. Apa benar itu ??
    Mohon di beri penjelasan dengan masalah hepatitis sy dok, apa ini berbahaya krn sy hamil dan takut terkena pada bayi sy. apa benar jika ibu dengan hepatitis tidak boleh menyusui?

    Sekali lg mohon infonya Dok.

    Sy tunggu,

    Terima kasih.

  6. 220
    Dr. Sukma Says:

    Halo Rima,

    Selama hasil lab. HBsAg masih negatif, itu pertanda bagus. Teruskan obat dan herbal yang anda minum. Obat yang diresepkan sebaiknya dibawah pengawasan dokter. Sedangkan temulawak dan nutrisi tiansi itu boleh anda minum jangka panjang 3-6 bulan, tidak berbahaya…

  7. 219
    rima Says:

    assalamualaikum dokter

    saya berusia 27 tahun. 1 minggu yang lalu saya divonis menderita Hepatitis B akut. hasil labor saya SGPT 611, SGOT 376. Dokter menyarankan saya untuk opname tapi saya mau rajal aja. saya diberi therapy medixon, vometa dan hp pro. selain minum obat dokter saya juga mengkonsumsi tablet temulawak dan nutrisi tiansi. setelah 1 minggu saya cek kimia darah lagi, hasilnya SGPT 113, SGOT 335,3. yang ingin saya tanyakan apakah kemajuan dari hasil labor saya ini cukup baik? apakah obat2 yang saya konsumsi 1 minggu ini cukup untuk mengembalikan kondisi saya seperti semula? 9sebelumnya saya 3x cek Hbsag -) terima kasih sebelumnya dokter

    wassalam

  8. 218
    Dr. Sukma Says:

    Hai Mertika,

    1. Ada bermacam obat hepatitis B, tergantung stadium atau fasenya. Apakah sudah terjadi fibrosis/ awal sirosis, dst. Berobatlah yang benar dan akurat ke dokter hepatologist. Di Jakarta : Prof. Ali Sulaiman di RS. Pelni Petamburan, Prof. Lesmana, dkk di RSCM.
    2. Vaksinasi dapat diperoleh di dokter hepatologist tsb. Vaksinasi 3 kali : I, II dan III. Jarak antara vaksinansi I dan II satu bulan. Kemudian antra II dan III 5 bulan. Jadi seluruhnya ketiga vaksinasi dalam jangka waktu 6 bulan. Sebaiknya pernikahan anda ditunda dulu, sampai sudah muncul antibodi terhadap virus hepatitisB didalam tubuh anda, hal ini dapat dillihat dari pem. lab. Disamping calon suami anda nantinya TIDAK BOLEH terlalu payah secara fisik/ aktivitas sexual yang menurunkan stamina tubuh, akibat pernikahan anda berdua..

  9. 217
    mertika Says:

    dr. sukma yang baik,

    sudah beberapa bulan ini saya cari website yang memberi info tentang hepatitis B secara lengkap. baru kali ini saya baca website yang lengkap.

    dokter, calon suami saya mengidap penyakit hepatitis B. hasil HBSag nya positif dan hasil anti HBSAG nya juga positif. menurut dokter yang sya kunjungi, saya dapat tertular jika sudah menikah nanti. saya disarankan untuk di vaksin agar saya memiliki anti body. yang ingin saya tanyakan :
    1. Apakah tindakan penyembuhan terhadap calon suami saya yang mengidap penyakit tersebut?
    2. Dimanakah tempat vaksin yang bisa saya laksanakan dan kira2 berapa lama?karena mengingat saya ingin melangsungkan pernikahan 5 bulan lagi..

    atas jawabannya saya ucapkan banyak terima kasih
    Regards

  10. 216
    Dr. Sukma Says:

    Hai Rachmanto,

    Pengalaman saya dengan minum rutin dan teratur vit. E 400 mg 2x sehari, maka dalam waktu 3-4 bulan sudah terlihat menghilangnya sel-sel lemak dari jaringan hati/ liver secara signifikan. Hal ini terlihat dari pemeriksaan USG hati yang dibandingkan pada saat diagnosis fatty liver dtegakkan dan setelah minum vit. E selama 3-4 bulan..

    Mengenai obat2 lain yang anda tulis, boleh2 saja sebagai tambahan. Kalau anda disiplin dengan mengurangi atau tidak mengkonsumsi makanan berlemak dan minyak disertai banyak aktivitas dan jogging, niscaya kondisi tubuh anda akan kembali sehat dan prima. Dengan menurunkan berat badan (BB), praktis lemak berlebih didalam organ hati akan menurun sejalan dengan pembakaran lemak secara umum dan akhirnya hilang sama sekali.

  11. 215
    Rachmanto Says:

    Dokter, jadi dari tanggal 28-6-2010 sampai dengan 1-7-2010 saya minum obat:
    essentiale forte: 1 hari 2 biji
    urdafalk: 1 hari 3 biji

  12. 214
    Rachmanto Says:

    Dokter, saya fatty liver, ini data hasil laboratorium tgl 1 juli 2010:
    SGPT : 72
    SGOT : 38
    GAMMA GT : 156

    TAPI sebelumnya, yaitu tgl 28-6-2010:
    SGPT :80
    SGOT : 44
    GAMMA GT : 147

    dan saya makan tanpa ada puasa minyak tapi saya minum obat:

    Essentiale forte : 1 hari 2 biji
    Urdafalk : 1 hari 3 biji

    ohya, sakit saya ini sudah ada 6 tahun. dan akhir2 ini saya gencar minum obat untuk penyembuhan, jadi dalam 6 bulan ini saya minum obat:
    lesichol 600 : 1 hari 3 biji
    metichol : 1 hari 4 biji (tiap x minum 2 biji)
    liver care : 1 hari 3 biji

    Apa pendapat dokter?
    tolong dokter

  13. 213
    Dr. Sukma Says:

    Hai Moreno,

    Sebaiknya saya jelasakan istilah akut dan kronis terlebih dahulu. Penyakit disebut AKUT, bila penyakit baru saja terjadi dalam waktu kurang dari 2 minggu. Disebut KRONIS, bila penyakit telah lama terjadi melebihi atau diatas 6 minggu. Sedangkan ada istilah SUB-AKUT, bila penyakit terjadi antara 2-6 minggu, diantara fase akut dan kronis seperti yang dijelaskan tsb…

    Banyak terjadi salah persepsi atau salah kaprah. Umumnya akut dan kronis dikaitkan dengan gawat/berbahaya-nya penyakit disebut akut atau tidak berbahayanya penyaki disebut kronis. Pemahaman seperti itu SALAH BESAR dan KELIRU…

    Mengenai penyakit anda, biasanya hepatitis telah terjadi bulanan sejak virus masuk kedalam tubuh sampai terlihat gejala dan keluhan. Jadi hepatitis selalu bersifat kronis.

    Semua yang anda konsumsi sekarang itu sudah tepat dan baik. Sangat tepat bagi kondisi anda seperti yang terlihat dari hasil lab… Teruskan apa yang anda upayakan tsb sampai waktu yang lama, sekitar 3-6 bulan. Tidak berbahaya…

  14. 212
    Dr. Sukma Says:

    Halo Sakiman,

    Iya benar. Kemungkinan tertular ada. Namun sebaiknya anda check-up untuk skrining hepatitis B ke laboratorium. Sambil berdo’a semoga anda tidak tertular, mengingat pasien anak kecil dan hanya satu kali itu kontak dengan keringatnya..

  15. 211
    Sakiman Says:

    Dok, paman saya itu sudah di vonis dokter kalau dia terkena penyakit hepatitis B, tapi tidak terlalu parah. nah penyakit tersebut otomatis tertular ke istri dan anak-anak nya. suatu ketika saya bermain kerumah paman saya dan bermain dengan anak nya yang paling kecil. saya sih sudah tau kalau paman saya kena penyakit tersebut, jd saya tidak pernah makan atau pun minum disana, nah anak yang paling kecil saya ajak bermain, sehingga dia berkeringat, karena saya liat dia berkeringat saya mencoba untuk meng-ngelap keringat nya itu dengan tangan.
    pertanyaan nya..
    Apakah saya sudah tertular dengan hepatitis tersebut? informasi yang saya dapat bahwa Hepatitis B bisa menular lewat keringat juga.
    untuk perhatian nya terimakasih.

  16. 210
    moreno Says:

    Setelah men­jalani medical chek up saya ter­detek­si ter­kena hepatitis B, umur 32 thn, dan hasil lab menun­jukkan SGOT 41, SGPT 87, HBsAg kuan­titatif >250, HBeAg non reak­tif, HBV DNA: virus tak ter­deteksi (6.80×101). Apakah dengan hasil ter­sebut saya ter­masuk akut atau kronis? obat seperti apakah yg bisa meng­hilangkan seluruh hepatitis B ter­sebut, karena dok­ter hanya mem­berikan vitamin Lefisit dan PSP (eks­trak polisakarida) untuk pemakaian 10 hari dan skrg sdh habis lalu saya melanjutkan dg liver guard dari nutrimax 3x sehari, madu 3x sehari sama klorofil 2x sehari. mohon pen­jelasan­nya
    ter­imakasih banyak.

  17. 209
    Dr. Sukma Says:

    Halo Tias,

    Suami anda terkena radang hepatitis B. Sebaiknya anda berdua mengunjungi dokter internist hepatologist, agar diberikan tindakan yang tepat. Pendapat saya, sebaiknya anda divaksin hepatitis B sebanyak 3 kali, sesuai jadwal yang berlaku. Akan tetapi perlu pendapat dokter hepatologist untuk tujuan tersebut…

  18. 208
    Tias Says:

    Dok,kemarin hasil lab suami saya menunjukkan HBsAg 260 reaktif, SGOT 33, SGPT 61, Anti-HBs non reaktif. Apa suami saya terkena Hepatits? Apakah menular dan bagaimana pengobatannya?
    Hasil Lab saya HBsAg 0,5 non reaktif, anti HBs non reaktif, apa saya perlu divaksin hepatitis B? terimakasih dok..

  19. 207
    Dr. Sukma Says:

    Halo Yanu,

    Saya koreksi sedikit. HBsAg artinya hepatitis B surface antigen. Bila positif, berarti anda baru terkena infeksi virus hepatitis B. Belum terbentuk antibody dalam tubuh anda. Mumpung masih awal, sebaiknya tuntaskan masalah ini dengan mendatangi dokter penyakit dalam bagian hepatologi. Kalau di Jakarta bisa ke RSCM atau RS. Pelni Petamburan, dimana saya tahu ada akhli hati yang handal disana… Jangan buang waktu, bereskan segera permasalahan itu jangan sampai berlanjut menjadi semakin berat…. Mumpung anda belum menunjukkan gejala2 spesifik penderita hepatitis B..

  20. 206
    Dr. Sukma Says:

    Hai Tomy,

    Jangan panik, thanks God karena anda terkena hepatitis A dan bukan hepatitis B atau C. Hepatitis A biasanya jarang sekali dan belum pernah berakibat kanker hati.

    Kunci penyembuhan dan turunnya angka-angka lab sangat dipengaruhi oleh cukup tidaknya anda beristirahat (tidur malam tidak kurang dari 8 jam) dan ketaatan anda minum obat. Plus konsumsi high calori & high protein diet. Singkatnya asupan gizi yang tinggi dan berkwalitas : susu, telor, daging, sayuran dan buah2an serta vitamin setiap hari. Anda harus keluar uang extra untuk makanan bergizi tersebut, demi lancarnya proses penyembuhan dan turunnya angka-angka lab. fungsi hati.

    JANGAN berolah raga sementara (olah raga berarti membakar tenaga) sampai 6 bulan kedepan setelah dinyatakan sembuh. Pendek kata penderita hepatitis hendaknya SIMPAN TENAGA untuk penyembuhan/ regenerasi sel-sel hati yang rusak, OK.

  21. 205
    Dr. Sukma Says:

    Hai Nani,

    Sebaiknya hasil lab yang positif itu anda bawa ke dokter penyakit dalam / hepatologist. Nanti akan dilihat secara detail, apa saja yang positif. Apakah HbsAg, HbcAg, dll. Juga diteliti mengenai PCR hepatitis B. Jumlah copy per milimeter atau cc darah, dst. Tidak bisa saya jawab dengan satu atau dua kalimat.

    Bila dibiarkan dalam 10/20/30 tahun kedepan anda bisa terkena Hepatoma atau Hepato Cellular Carcinoma (HCC) alias kanker hati…

    Sebaiknya bila ingin tuntas, anda kunjungi dokter hepatologist yang handal dikota anda .

  22. 204
    nani Says:

    dok saya mau tanya, saya dulu pernah menderita sakit kuning atau hepatitis B semasa kecil (kls 3 sd). kira2 kejadian itu hampir 20thn yang lalu dan sampai sekarang penyakit itu tidak pernah kambuh lagi dan tidak ada gejala2 yg mengindikasikan akan kambuhnya hepatitis B. dan Kebetulan kemarin saya baru med-cek di lab dan saya dinyatakan masih positif hepatitis B.
    apakah setelah selama itu masih ada virus di tbh saya ?
    bagaimanakah caranya untuk menghilangkah virus itu di tubuh saya ?
    apa yg harus saya lakukan agar virus itu hilang ?
    berbahayakah virus tersebut apabila saya tidak hilangkan untuk kira2 10/20/30 thn kedepan nanti ?
    mohon info nya dok untuk pertanyaan2 trsbt.
    Makasih sebelumnya. :)

  23. 203
    tomy Says:

    Mlm dktr lam knl.saya tkena hepatitisA.SGOT saya kok trunya pelan.dan bilirubin saya 1.3 jad 1.4.trus saya disarankan dktr untk cob kerja 3 hari.stlg test.apakah mungkn sgpt akan naik lag?mhn konfrmya.saya panik.

  24. 202
    yanu Says:

    selamat siang dok.

    umur saya 24th, tiggi 172cm & berat badan 54kg.
    terakhir saya mengikuti tes medical chekup, dan di katakan HbsAg positif.
    tapi saya tidak merasakan gejala-gejala seperti mual/muntah, urin keruh, kotoran hitam, & mata kuning.

    lalu saya kembali konsultasi ke dokter untuk tes darah, dengan hasil :
    > SGOT : 26 U/L, nilai rujukan 0-37 U/L
    > SGPT : 42 U/L, nilai rujukan 0-40 U/L
    dokter tsb, menyatakan hasil yang masih normal.

    pertanyaan saya :
    1. apakah nilai SGOT & SGPT dapat menentukan seseorang tidak terkena HbsAg positif?
    2. apakah saya perlu melakukan tes USG hati, untuk hasil yang lebih jelas?

    mohon bantuannya, & terima kasih.

  25. 201
    Dr. Sukma Says:

    Hai Anonymous,

    Hepatitis B merupakan penyakit serius, yang harus diobati dengan semestinya. Artinya, sebaiknya berobat ke dokter penyakit dalam subdivisi hepatologi, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Temulawak hanyalah obat herbal tambahan untuk menaikkan selera makan penderita… Diantara hepatitis, cuma hepatitis A yang tidak berat dan tidak berbahaya…

    Yang saya tahu, penderita hepatitis B seharusnya mendapat obat anti-virus yang harganya cukup mahal. Pertama dicoba yang oral (diminum), bila kurang optimal hasilnya maka akan diganti suntikan. Harus bedrest artinya banyak istirahat tiduran, kurangi aktivitas yang tidak perlu dan tidak boleh membakar energi seperti olah raga, bekerja berat, dst. Jangan sayang uang demi kesehatan, agar benar-benar pulih dari hepatitis B. Temulawak saja saya pastikan tidak cukup…

Pages: « 17 … 12 11 10 [9] 8 7 6 … 1 » Show All

Leave a Reply

  • About

    Dr. Sukma Merati, DSPADr. Sukma Merati is founder and owner of Riau Pathology Center in Pekanbaru, Riau. Dr. Merati has had various international experience and training, including as a fellow doctor at The Mount Sinai Hospital in New York City, NY, USA (2000-2002). More >

  • Most Popular Posts

  • Calendar

    March 2015
    M T W T F S S
    « Dec    
     1
    2345678
    9101112131415
    16171819202122
    23242526272829
    3031  

    Archives By Month

    Backend

    Subscribe