Field of yellowKasus Bilqis yang diexpose besar-besaran sebenarnya sudah banyak diderita oleh bayi-bayi di Indonesia. Seperti kata bapak Dahlan Iskan, dirut PLN di Jawa Timur saja terdapat dua ratusan bayi penderita atresia bilier. Angka kejadian atresia bilier  diseluruh dunia 1: 10.000 kelahiran hidup. Atresia bilier merupakan penyakit hati pada anak yang berkontribusi pada 50-60% transplantasi hati.

Penyebab merupakan gabungan dari berbagai hal seperti :  infeksi virus terutama reovirus dan rotavirus, kelainan genetik, bahan toksik yang mengganggu pertumbuhan saluran empedu serta adanya kerusakan saluran empedu perinatal pada proses persalinan.

Ada 3 (tiga) jenis atresia bilier : Tipe I,  atresia dari duktus biliaris komunis;  tipe II atresia dari duktus hepatikus sedangkan tipe III  obstruksi atau sumbatan dari saluran empedu makin ke hulu pada jaringan hati yaitu saluran pada porta hepatis dan diatas porta hepatis.  Kebanyakan pasien atresia bilier termasuk dalam tipe III, yaitu sebanyak 90%.

Pada saluran empedu normal yang paten, maka bilirubin akan disalurkan kedalam duodenum atau usus duabelas jari. Pada atresia bilier, akibat rusak dan menutupnya saluran empedu, maka cairan empedu akan memasuki jaringan  hati  menimbulkan peradangan dan akhirnya sirosis hati.

Bilirubin bersifat racun atau toksik bila menyebar keseluruh tubuh akan menimbulkan warna kuning pada bagian sklera bola mata. Pada kulit menimbulkan gatal-gatal yang luar biasa sehingga penderita akan menggaruk-garuk terus kulitnya sampai berdarah. BAB biasanya berwarna putih-keabuan atau putih kotor seperti dempul. Karena bilirubin tidak disalurkan lewat usus atau saluran pencernaan.

Operasi Kasai, sesuai dengan nama dokter Jepang  yang menemukan teknik operasi tersebut, maka pada teknik operasi itu dilakukan bypass yaitu membuat saluran empedu dari hati langsung ke usus duabelas jari atau duodenum. Operasi Kasai berhasil baik terutama pada tipe I atresia bilier dan sedikit pada tipe II.  Sedangkan pada tipe III, operasi Kasai sangat tidak memuaskan hasilnya.  Akibatnya penyakit akan berlanjut menjadi sirosis hati dimana  tekstur organ hati yang sebelumnya lembut dan kenyal menjadi keras bagai batu dan berbonjol-bonjol.

Pada semua penyakit organik yang telah mencapai stadium akhir, tidak ada cara lain untuk pengobatannya selain melakukan transplantasi organ dalam hal ini hati atau cangkok hati. Khusus cangkok hati pada bayi sebenarnya relatif lebih gampang mencari donor, yaitu salah satu dari kedua orang tuanya, bisa ayah atau ibu si bayi. Tergantung hasil pemeriksaan apakah ayah atau ibu yang paling mendekati dan cocok dengan golongan darah dan hasil test lain seperti MHC type I, MHC type II, dll.

Popularity: unranked

Posted Saturday, February 13th, 2010 at 8:42 pm
Filed Under Category: Bahasa, Popular Health
You can leave a response, or trackback from your own site.

5 Responses to “Atresia Bilier, penyakit hati bawaan karena tidak terbentuknya saluran empedu”

  1. 5
    Syalom Z.F.Saragih Says:

    Selamat malam dok.
    anak kakak saya di diagnosa atresia bilier.kami tahu dia mengidap penyakit itu sejak umur 2 bulan,yang awal nya hanya demam.setelah pemeriksaan lanjut barulah ketahuan penyakit nya.karena dokter di RSUD.Tebing Tinggi tidak bisa menangani nya jadi di rujuk ke MEdan,ada beberapa dokter SP Ak yang sudah di temui,antara lain,Dr.Johanes saing,Prof.Dr athan Abbas, Dr. Supratmo,tapi hasil nya minim,malah di suruh rujuk ke RSCM Jakarta kapada Dr.Hanifah Aswari SP Ak oleh Dr.Supratmo,Rencana hari selasa ini kami bawa ke Jakarta.
    Apakah Dr ada solusi atau masukkan tentang keberangkatan kami ke RSCM,??? Adakah Dr yang lain yang lebih spesifik terhadap atresia bilier???
    Sudi kira nya Dr membantu untuk memperingan langkah kami.Saya sangat berterima kasih kepada Dr klau mau membantu.Saya juga catum kan no hp saya dan kakak saya agar info yang Dr berikan lebih cepat.
    Rindu Ristaulina Saragih. 081375079030
    Syalom Z.F.Saragih. 081930383993
    besar harapan saya kepada Dr untuk dapat membantu.
    sebelum dan sesudah saya ucapkan terima kasih banyak.

  2. 4
    shantye Says:

    anak q umur 16 bulan kulitnya kuning (wajah &telapak tangan) apakah itu tandanya kerusakan hati / liver?? Thanks

  3. 3
    Marie Says:

    SElamat pagi Dok,
    saya di diagnosa oleh dokter cholesteatoma,
    apakah itu berbahaya? & apakah itu sejenis kanker?
    bagaimana pengobatannya?
    Terima kasih dok.

  4. 2
    generic viagra india Says:

    I liked it. So much useful material. I read with great interest.

  5. 1
    drugs for erectile dysfunction Says:

    I really like your blog and i respect your work. I’ll be a frequent visitor.

Leave a Reply

  • About

    Dr. Sukma Merati, DSPADr. Sukma Merati is founder and owner of Riau Pathology Center in Pekanbaru, Riau. Dr. Merati has had various international experience and training, including as a fellow doctor at The Mount Sinai Hospital in New York City, NY, USA (2000-2002). More >

  • Most Popular Posts

  • Calendar

    March 2015
    M T W T F S S
    « Dec    
     1
    2345678
    9101112131415
    16171819202122
    23242526272829
    3031  

    Archives By Month

    Backend

    Subscribe