PresidenAkhir-akhir ini berkembang wacana agar yang akan dipilih sebagai calon presiden di republik kita tercinta ini, hendaknya dari kaum muda. Alasan yang dikemukakan agar pemerintahan berjalan dinamis, fleksibel dan cerdas mengikuti trend di negara luar seperti Amerika Serikat yang lebih memilih Barack Obama yang besok 4 Agustus 2008 merayakan ulang tahunnya ke 47, ketimbang Hillary Rodham Clinton yang berusia hampir 60 tahun.

Sebenarnya menurut pendapat saya, permasalahan utama bukan pada umur, akan tetapi sangat penting adalah kinerja dan produktivitas seseorang apakah dia itu berumur muda atau tua. Umur boleh saja tua, namun bila disiplin kerja, tanggung jawab profesi serta dedikasinya tinggi terhadap bangsa dan negara Indonesia, itulah yang dicari dan diidam-idamkan  seluruh rakyat negeri ini. Lalu siapa ?

Kandidat presiden kita cukup banyak, dari kalangan tua : SBY, JK, Megawati, Wiranto Gus Dur dan lain-lain.  Dari kalangan muda : Fajrul Rahman Saleh, tokoh muda yang mendeklarasikan dirinya sebagai calon independent, Prabowo Subianto, Rizal Malarangeng, Sutrisno Bachir, dll. Semua calon dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing, tidak satupun yang sempurna..

Sebenarnya presiden pertama RI, Ir. H. Soekarno pada saat dilantik menjadi presiden dan memproklamirkan kemerdekaan negara kesatuan RI, saat itu berusia 44 tahun, karena beliau lahir 1 Juni 1901. Jadi malah lebih muda dari Barack Obama yang berusia 47 tahun dan  menjadi idola saat ini di Amerika Serikat dan dunia pada umumnya.

Meskipun Obama banyak mendapat dukungan dari konvensi partai Demokrat yang diadakan diberbagai tempat, termasuk Denver dan terakhir ini di Florida malah mendapat interupsi dari warganegara  berkulit hitam. Dengan poster besar yang direntangkan mereka menanyakan apa rencana Obama untuk menaikkan martabat dan lebih mensejahterakan warganegara  berkulit hitam ?

Pandangan umum bahwa anak muda biasanya energik, penuh idealisme, kreatif, produktif, smart, fleksibel, cekatan dan berwawasan luas dan modern. Sedangkan orang tua biasanya : keras kepala, tidak bisa menerima pendapat orang lain, kurang mau melihat perkembangan dunia luar, kuno, berpikir picik, dogmatis, statis, alon-alon asal kelakon, produktivitas rendah dan selalu ingin dihormati.

Tapi, tidak semua orang tua seperti itu. Banyak orang yang dari segi umur sudah tua, namun pikirannya masih dinamis, energik, gaul,  berwawasan luas, negotiable dan bisa menyerap aspirasi orang lain. Jadi jangan digeneralisir. Bahwa semua anak muda pasti begini dan bahwa semua orang tua pasti begitu, pendapat itu tidak seluruhnya benar. Selalu ada perkecualian, baik dikalangan muda maupun dikalangan tua.

Masalah umur pendapat saya sebenarnya relatif, bisa muda dan bisa tua. Yang terpenting adalah produktivitas dan output yang sudah teruji serta paling penting komitmen terhadap rakyat kecil yang menjadi mayoritas warganegara Indonesia. Jangan saat kampanye saja rakyat kecil dibawa-bawa dan mengatas namakan mereka dibalik agenda dan interest pribadi dan segelintir orang atau golongan, yang terselubung dibalik itu.

Saatnya kita semua harus jeli melihat, mengamati dan merasakan siapa yang jujur hati nuraninya, yang tidak berkedok dan menggunakan rakyat kecil hanya sebagai tameng untuk melapangkan jalan mencapai keinginan dan tujuan pribadi atau golongan. Yang betul-betul tulus, dari lubuk hati yang paling dalam untuk membangkitkan dan memberdayakan rakyat kecil yang minus pengetahuan, minimal kesempatan dan kebetulan bernasib kurang beruntung dalam segala aspek kehidupan..

Memang perlu waktu untuk memperhatikan dan mengamati sepak-terjang para kandidat presiden, sebelum akhirnya kita memutuskan untuk memilih seseorang. Demikian juga kita perlu mereview track records mereka dimasa lalu, apakah rapornya biru atau merah. Jadi jangan gegabah menentukan pilihan, harus diteliti dan benar-benar mantap luar dan dalam…

Popularity: 2%

Posted Sunday, August 3rd, 2008 at 12:56 pm
Filed Under Category: Bahasa, General, Life
You can leave a response, or trackback from your own site.

3 Responses to “Calon Presiden muda versus tua. Bukan usia yang penting, tapi kualitas individu. So, jangan digeneralisir”

  1. 3
    Debi Williams Says:

    epizoic prekantian thebaic antereformation nanosoma haplodonty endometrium lairman

  2. 2
    Dr. Sukma Says:

    All right. Pendapatnya sama persis.Thanks commentnya, Kus.

  3. 1
    Kus Says:

    Denny,saya sependapat.Tua muda bukan pertimbangan pilihan yang harus diperdebatkan. Yang utama sebenarnya adalah tingkat kesadaran dari calon, kesadarannya yang tercerahkan. Hanya saja karena tingkat pengetahuan dari kita yang sangat minim,maka sering kali kita terkecoh dengan omongan dan iming2 yang menyesatkan kita semua. Dengan waktu kampanye yang lama (9 bulan) ini,semoga kita dapat cukup kesempatan untuk menilai tingkat kesadaran dari para calon dengan lebih baik. Dengan demikian kita berharap akan mendapatkan presiden baru yang sangat diidamkan oleh seluruh rakyat Indonesia untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur. Gemah ripah loh jinawi.

Leave a Reply

  • About

    Dr. Sukma Merati, DSPADr. Sukma Merati is founder and owner of Riau Pathology Center in Pekanbaru, Riau. Dr. Merati has had various international experience and training, including as a fellow doctor at The Mount Sinai Hospital in New York City, NY, USA (2000-2002). More >

  • Most Popular Posts

  • Calendar

    March 2015
    M T W T F S S
    « Dec    
     1
    2345678
    9101112131415
    16171819202122
    23242526272829
    3031  

    Archives By Month

    Backend

    Subscribe