PENYENGATPENYENGAT 4PENYEGAT 3PENYENGAT 1Pernah anda mendengar ‘Gurindam duabelas’ ? Merupakan tulisan seperti syair yang ditulis dalam duabelas pasal. Penulisnya adalah Raja Ali Haji, seorang penyair yang menjadi sahabat serta orang kepercayaan raja Melayu saat itu.

Raja Melayu itu beserta permaisurinya dimakamkan di dataran tinggi pulau Penyengat. Demikian pula sang penyair, Raja Ali Haji dimakamkan didalam satu kompleks makam dipulau itu bersama-sama raja dan permaisuri. Dimana letak pulau Pemyengat ?

Pulau kecil yang berpenduduk ribuan orang ini, terletak 15 menit dengan perahu motor didepan pelabuhan Tanjung Pinang. Dari kejauhan sudah terlihat bangunan berwarna kuning, yang setelah didekati berupa Mesjid Raya yang konon katanya semua temboknya dilapisi/diwarnai dengan kuning telor ayam atau telor bebek. Jadi seluruhnya tampak kuning bersinar persis warna kuning telor.

Banyak orang khusus datang kesana untuk memanjatkan do’a dan memohon kehadapan Allah SWT. Pengunjung berasal dari dalam dan luar negeri, seperti : dari Jakarta, Jambi, Medan, Padang, Bukittinggi, Pekanbaru, Batam, Kalimantan dan juga dari  Melaka dan Johor Bahru. Mukena dan sajadah disediakan disana dan dipakai bergiliran. Atau ada yang membawa sendiri peralatan sholat, yang lalu dipinjamkan ke pada siapa saja yang memerlukan.

Untuk mencapai kompleks makam, kita dapat berjalan kaki atau numpang becak motor seperti kendaraan yang ada di kota Medan. Jalannya sempit dan menanjak  serta berkelok-kelok dengan rumah penduduk dikiri-kanan jalan. Masih tampak peninggalan kompleks Istana dengan temboknya yang tinggi, yang sunyi sepi dimakan waktu..     

Selain makam dan Istana, juga ada bangunan semacam balai rakyat dengan arsitektur Melayu dan juga rumah-rumah panggung, yang dibangun ditepi pantai sebagai tempat tinggal para nelayan. Sekilas saya mendapat kesan, penduduk pulau Penyengat tampak bersih, ceria dan rata-rata bergizi cukup baik. Para ibu dengan busana muslim yang indah, berombongan ketempat pengajian dan anak-anak bermain dengan riang-gembira. Meski dipulau kecil, kehidupan mereka sama dengan penduduk pulau Bintan.

Ada lagi yang menarik dari pulau kecil ini, yaitu buah cempedak yang aromanya wangi menggugah selera itu, sangat banyak dijumpai dipulau kecil ini. Wanginya kemana-mana tertiup angin laut yang menyegarkan..   Wuih, pengin rasanya segera mencicipi buahnya yang manis dan lezat itu. Cuma sayang, daging buah cempedak sangat tipis dibandingkan daging buah nangka, sehingga kurang puas rasanya mencicipi buah itu..

Popularity: unranked

Posted Friday, July 11th, 2008 at 7:52 pm
Filed Under Category: Bahasa, Traveling
You can leave a response, or trackback from your own site.

Leave a Reply

  • About

    Dr. Sukma Merati, DSPADr. Sukma Merati is founder and owner of Riau Pathology Center in Pekanbaru, Riau. Dr. Merati has had various international experience and training, including as a fellow doctor at The Mount Sinai Hospital in New York City, NY, USA (2000-2002). More >

  • Most Popular Posts

  • Calendar

    March 2015
    M T W T F S S
    « Dec    
     1
    2345678
    9101112131415
    16171819202122
    23242526272829
    3031  

    Archives By Month

    Backend

    Subscribe