KANKER PARU AKanker ParuSelama dua tahun bekerja di Pekanbaru sudah beberapa kasus kanker paru yang saya dapat. Umumnya penderita berusia 40-an tahun. Dan dari anamnesis, semuanya adalah perokok berat yang menghabiskan rokok lebih dari satu bungkus per hari.

Nikotin yang terdapat dalam tembakau selalu saja menjadi salah satu penyebab atau faktor resiko timbulnya kanker, bukan hanya kanker paru, tapi juga kanker di organ lain, termasuk leher rahim dan payudara. Kenapa begitu?

Nikotin dalam tubuh akan menurunkan daya tahan tubuh. Sedangkan kanker akan tumbuh dan berkembang dengan baik, bila daya tahan tubuh kita lemah. Jadi masuk akal, bila pada kanker apa saja, selalu ada rokok yang berperan sebagai biang kerok.

Kejadian kanker paru sudah sejak lama diketahui sangat erat kaitannya dengan merokok. Namun meski larangan merokok di tempat umum dan peringatan bahaya rokok yang selalu menyertai iklan produk rokok, tapi masih saja para perokok tidak bergeming.

Kasus terakhir yang saya temukan, seorang laki-laki usia 47 tahun yang baru hanya 4 bulan ini merasakan sering batuk disertai rasa nyeri didada. Berat badan turun drastis, 11 kg.

Gambar sitologi dibawah mikroskop dari cairan bilasan bronkhus yang saya terima dari dokter spesialis paru adalah seperti gambar yang menyertai tulisan ini.

Kedua gambar menunjukkan sel-sel kanker dari jenis Small cell Carcinoma, jenis yang paling ganas dan terutama ditemukan pada perokok berat.

Penderita sesak nafas luar biasa dengan postur tubuh yang kurus-ceking. Pasien meninggal berbarengan dengan hasil pemeriksaan patologi anatomik (PA) keluar, sehari setelah sampel cairan bilasan bronkhus diterima. Dirawat di ICU belum genap 2 hari, belum sempat diberikan khemoterapi.

Apa yang turut memperberat keadaan pasien ini adalah saat diketahui kebiasaannya menghabiskan 4 (empat) bungkus rokok setiap hari.

Sayang, bukan? Daripada uang habis dibakar untuk rokok, mungkin lebih baik dibelikan makanan bergizi: susu, daging, buah atau sayur-sayuran yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

Popularity: unranked

Posted Friday, April 4th, 2008 at 3:13 pm
Filed Under Category: Bahasa, Cancer, Popular Health
You can leave a response, or trackback from your own site.

35 Responses to “Anda perokok berat? Hati-hati kanker paru-paru, hanya dalam hitungan bulan sejak merasakan keluhan bisa game over…”

Pages: [2] 1 » Show All

  1. 35
    rindah Says:

    bu dokter,berapa lama jangka waktu perkembangan kanker paru paru dalam tubuh?

  2. 34
    Dr. Sukma Says:

    Hai Sugeng,

    Sudah benar apa yg anda minum sekarang.sesuai dg hasil test Mantoux yg bermakna.

  3. 33
    Sugeng Says:

    Bu dokter, tks atas respons n jawabannya utk saya. Tp ada yg belum saya mengerti ttg jawaban ibu yaitu TEST MANTOUX POSITIF SIGNIFICAN. apa maksudnya ya bu ? Saat ini saya sdg menjalano pengobatan dg RIFAMPICIN 450 mg dan BACBUTINH FOrte. Mohon jawabannya ya bu. Tks. Sugeng

  4. 32
    Dr. Sukma Says:

    Halo Sugeng,

    Anda sudah begitu banyak menjalani test dan pemeriksaan lab. Kesimpulan saya anda terkena hepatitis A, yg biasanya sangat ringan dibandingkan hepatitis virus yg lain, seperti : B, C dan Delta.

    Gejala hepatitis A biasanya beerupa infeksi saluran cerna dengan gejala : diare, perut gak enak, mual dst disertai demam. Saya perkirakan test Mantoux positif signifikan pada anda disebabkan terjadi cross reaction atau reaksi silang antara segala macam obat yg anda minum dan hepatitis virus A. Karena terbukti pada foto thorax, paru2 anda baik dan normal.

    Jadi sebaiknya mulai sekarang anda berpikir positif, bahwa anda dalam keadaan sehat2 saja. Lupakan semua cerita tt penyakit yg lalu. Yg jelas sekarang anda sudah sehat, meski pernah terkena hepatitis A. Hepatitis A TIDAK memberikan gejala sisa maupun komplikasi berbahaya. So, buang jauh rasa cemas and enjoy life.

  5. 31
    Sugeng Says:

    Umur saya 50 th. Berawal dr pilek n batuk yg tidak sembuh selama 1,5 bln
    saya minta periksa lab. SGPT : 128 SGOT ; 58, Anti HAV : 98 IgM HAV 0,93; HBsAg – ;
    Anti HBsAg : -; HCV : -; Anti HCV : -; Test Fungsi Ginjal UREUM
    dan kreatinin baik. Saya di rawat di RS. Pd pengamatan temp tubuh
    diukur antara 36,5 s.d 36,8. Beberapa kali ada terukur
    37,2 s.d 37,4. Selama di rawat saya diberi lesychool n obat allergi
    setelah 10 hari sy diperbolehkan pulanh dg kondisi SGPT : 71 SGOT : normal
    tetapi saya di test mantoux ppd dg dosis 2TTU. Pada hari ke 3
    sesudah test ppd hasilnya besar sekali merahnya dg ukuran
    5 cm sementara bagian yg dilingkari sdh bengkak merah. Kemudian saya dinyatakan
    tbc n dikasih obat rimactazid. 7 hari minum, SGPT turun jadi 50
    tp badan saya ga kuat n dokter meminta periksa aggregasi darahnya n setelah dpy
    saya dinyatakan tidak cocok obat n disuruh berhenti 5 hr utk pemberian obat lain
    . Oh ya saya juga periksa THORAX n hasilnya baik. Setelah 5 hari saya periksa dulu SGPT dan hasilnya naik menjadi 86
    Dokter memberi saya obat rifamphisin 450 mg. 7 hr minum obat
    SGPT saya turun jadi 62, SGOT 28. Saya juga USG liver hasilnya baik. Pertanyaan saya : apa sakit saya
    ya dok ? TBC ? TBC HATI ? bagaimana saya mengelola kegiatan saya?

  6. 30
    Dr. Sukma Says:

    Hai Rein,

    Memang betul untuk menaikkan stamina dan daya tahan tubuh harus makan dan minum yang bergizi tinggi. Namun sayang, penderita kanker pada umumnya, tanpa perkecualian biasanya nafsu makannya sangat sangat menurun hampir tidak berselera makan sama sekali. Karena itulah bila dirawat di RS, nutrisi yang diperlukan bisa dimasukkan via jarum infuus..

    Boleh minum obat herbal atau apapun yang dipercaya akan menambah darah (Hb), karena SUGESTI sangat penting untuk bekerjanya organ tubuh dengan baik dan optimal…

  7. 29
    rein Says:

    Trima kasih dok dgn jwbannya.mau tanya lg dok,kl hb rendah tandanya spt apa?boleh ga dikasih minum obat herbal,atau vit penambah darah bagi penderita kanker paru?apakah kanker stadium 4 harus diberi pantangan dok,agar hidup lebih panjang,mengingat pasiennya kurus.sekali lg Trm ksh

  8. 28
    Dr. Sukma Says:

    Hai Nur,

    Bila benar TBC, sebaiknya anda berobat sampai tuntas. Kalau tidak mau kuman TBC menyebar ke seluruh organ tubuh anda, tidak ada cara lain selain minum obat anti-TBC atau OAT secara teratutr sampai jangka waktu yang ditentukan dokter. Jadilah pasien yang kooperatif, jangan sampai drop out dari pengobatan TBC. Akan sangat berbahaya, karena kuman TBC menjadi resisten alias kebal terhadap OAT. Susah mencari obat lain untuk memberantas kuman TBC..

  9. 27
    Dr. Sukma Says:

    Halo Rein,

    TBC tidak bisa berubah menjadi kanker paru. Kemungkinan kasus papa anda sejak semula telah ada kanker paru, namun tidak terdeteksi. Bronchoskopi gunanya untuk mengetahui jenis kanker paru, sample diperiksa dibawah mikroskop oleh dokter spesialis PA, tentu saja boleh agar obatnya lebih tepat. Hal ini menyangkut tingkat atau derajat keganasan : ringan, sedang atau sangat ganas.

    Soal berapa lama bisa bertahan hidup, itu saya tidak tahu. Tergantung kondisi masing-masing pasien dan kehendak Yang Di Atas. Rata-rata semua kanker ganas menyebabkan terjadinnya anemia (hb yang rendah), termasuk kanker paru. Bila Hb sangat rendah, biasanya dilakukan transfusi darah tidak ada cara lain.

  10. 26
    rein Says:

    Dok,mau tanya,ini lho pp sy katanya sakit didada trus kita ke dr katanya hrs diretrogen,hasilnya tbc,setelah minum obat dr ga sembuh ga kena bgt obatnya,6bln kemudian kita ganti dr dgn keluhan sm akhir diretrogen ulang kata dr ini sptnya ada something hrs ct-scan,bener deh kanker paru stadium 4,yg mau sy tanyakan,kl tbc tidak minum obat teratur apakah bisa menyebabkan kanker paru?kalau udah kanker paru stadium 4 berapa lama akan bertahan hidup ga bs dikemo lagi krn usianya uda 66thn kata dr percuma uda nyebar?boleh ga dibronkospi?dok apakah kanker paru bs menyebabkan hb rendah?trus apa yg hrs dilakukan jika hb rendah,Terima kasih byk sebelumnya.

Pages: [2] 1 » Show All

Leave a Reply

  • About

    Dr. Sukma Merati, DSPADr. Sukma Merati is founder and owner of Riau Pathology Center in Pekanbaru, Riau. Dr. Merati has had various international experience and training, including as a fellow doctor at The Mount Sinai Hospital in New York City, NY, USA (2000-2002). More >

  • Most Popular Posts

  • Calendar

    March 2015
    M T W T F S S
    « Dec    
     1
    2345678
    9101112131415
    16171819202122
    23242526272829
    3031  

    Archives By Month

    Backend

    Subscribe