TIRAITuhan menciptakan manusia, binatang dan tumbuhan serta alam semesta dengan segala isinya. Semuanya diciptakan agar terjadi keseimbangan ekosistem, artinya akan terjadi regenerasi dari setiap species sehingga dunia masih layak dan nyaman  untuk dihuni.

Namun, apabila ekosistem tidak seimbang maka terjadilah berbagai kejadian alam yang kadangkala berupa bencana alam yang tidak dapat diantisipasi oleh manusia manapun..

Demam berdarah dengue, diakibatkan gigitan nyamuk aedes aegypti dengan tubuhnya yang loreng bercorak hitam-putih. Nyamuk  dalam bentuk jentik biasanya dapat menjadi makanan ikan dan pemangsa lain yang berada digenangan air tersebut. Kenapa jentik aedes aegypti tidak dimakan predator?

Karena jenis nyamuk aedes aegypti sukanya di air yang jernih-bukan air selokan kotor- yaitu dalam pot bunga, tetesan air kulkas yang ditampung dalam wadah, dalam air bak mandi, penyimpanan air dalam gentong yang tidak tertutup, didalam tempat minum burung peliharaan, dst yang kesemuanya berada didalam rumah kita. Sudah barang tentu semua tempat yang barusan disebut, tidak ada pemangsa atau predatornya, tidak  seperti di alam luar rumah yang penuh katak, ikan, dll.

Jadi nyamuk aedes aegypti relatif aman perkembang-biakannya dibanding nyamuk pada umumnya, karena itu jenis nyamuk ini agak sulit diberantas. Andaipun nyamuk DBD ini ada di taman pekarangan yang bersih, disini bukan tempatnya bertelur dan akan menjadi jentik. Tetapi tempat nyamuk dewasa yang akan menggigit badan kita.

Jadi, gampang-gampang susah untuk membasmi nyamuk aedes aegypti. Dikatakan  gampang, karena strateginya hanya satu, yaitu menghindari digigit nyamuk. Hal ini dapat dilakukan dengan mengoles anti nyamuk keseluruh tubuh, terutama yang tidak tertutup pakaian. Dikatakan susah, karena tidak semua dari kita disiplin dalam menjaga lingkungan agar tidak menjadi sarang nyamuk dan atau jentik.

Ketika saya di New York, disitu sedang mewabah penyakit ‘West Nile virus’, yaitu infeksi virus yang disebabkan gigitan nyamuk yang membawa virus dari barat sungai Nil di Mesir. Gejalanya panas tinggi menggigil sampai radang selaput otak (meningitis). Ada yang menduga-duga ini salah satu yang termasuk dalam kriteria ‘bioterrorism’.

Pada saat itu CDC, yaitu badan pengendali penyakit infeksi disana menganjurkan kepada masyarakat sbb. : pakailah baju berlengan panjang, celana panjang, olesi tangan dengan repellent/anti nyamuk,  baik dirumah maupun bila bepergian dan gunakan alas kaki yang tertutup. Semua itu dimaksudkan agar tidak memberi peluang kepada nyamuk untuk menggigit bagian tubuh manusia. Disamping sudah tentu membersihkan dan memberantas sarang nyamuk, seperti yang kita lakukan  disini.

Fogging atau pengasapan, seringkali dijadikan kebutuhan mutlak dan dikira akan menyelesaikan masalah terjangkitnya DBD. Padahal pengasapan akan hanya membunuh nyamuk dewasa, dan tidak berdampak sama sekali terhadap jentik. Asap yang mengandung anti nyamuk akan segera berlalu, begitu angin berhembus. Katanya sih, efeknya berlaku maksimal dua hari, sehingga hari-hari berikutnya setelah hari kedua, tidak ada manfaat.  Jadi kesimpulannya fogging tidak efektif.

Kenapa nyamuk tertarik menggigit badan kita? Pertama, darah adalah makanan pokok  nyamuk, dan  tidak mesti darah manusia, darah binatangpun bisa. Kedua, nyamuk akan tergerak dan tahu mana yang akan digigit,  itu karena bau keringat. Coba perhatikan baju sehabis kita pakai yang digantung, pasti baju ini penuh dihinggapi nyamuk, karena bau keringat yang dominan.. bandingkan dengan baju bersih habis dicuci-setrika yang digantung. Tidak ada nyamuk yang hinggap disana, karena baju itu tidak/belum ada bau keringatnya. Jadi, lagi-lagi menyangkut hygiene dan sanitasi masing-masing dari kita.

Sebaiknya mulai saat ini, setiap orang hendaknya  mulai melakukan hal sekecil apapun yang bisa membantu mengurangi wabah DBD. Misalnya : jaga kebersihan rumah dan halaman, perhatikan tempat-tempat air didalam rumah dan diluar rumah, kalo ada jentik ditaburi serbuk Abate yang bisa diminta di Puskesmas dan dijual di toko obat.

Biasakan mengoles atau menyemprot tangan, kaki dengan cairan atau spray anti nyamuk, pagi sebelum berangkat sekolah/bekerja dan sore hari setelah mandi jam 18.00. Apabila semua kita disiplin diri, Insya Allah DBD bisa kita tangkal…

Popularity: unranked

Posted Sunday, June 1st, 2008 at 4:13 pm
Filed Under Category: Bahasa, Popular Health
You can leave a response, or trackback from your own site.

4 Responses to “Demam berdarah Dengue (DBD), agar tidak terkena hindari gigitan nyamuk, tidak ada kata lain”

  1. 4
    Dr. Sukma Says:

    Hai Rachael,

    Betul dugaan anda.Bila seseorang tergigit nyamuk Aedes Egypti, maka ada dua kemungkinan menjadi sakit DBD atau tidak sakit. Tergantung daya tahan tubuh seseorang.

  2. 3
    rachael Says:

    Dokter Sukma, sy mau tanya.. Jika kita tergigit nyamuk demam berdarah, apakah sudah pasti kita akan terkena demam berdarah? Atau tergantung kondisi badan kita? Terima kasih dok :)

  3. 2
    Dr. Sukma Says:

    Hello Indra & Evy,

    Makasih commentnya. Benar khan, seperti yg sering mama bilang ‘disiplin diri’ dalam segala hal akan membawa kita ke masa depan yang lebih baik dan bermartabat.

    Semoga Innez dapat melanjutkan estafet generasi baru dibidang medis.Amien..

  4. 1
    INDRA & EVY Says:

    Dear Doc,
    It’s cool webs & contains valuable information we needed most, written by a doctor.

    We’re wondering that our daughter want to be a doctor someday.

    GBU Doc.
    Best Regards,

    Indra & Evy.

Leave a Reply

  • About

    Dr. Sukma Merati, DSPADr. Sukma Merati is founder and owner of Riau Pathology Center in Pekanbaru, Riau. Dr. Merati has had various international experience and training, including as a fellow doctor at The Mount Sinai Hospital in New York City, NY, USA (2000-2002). More >

  • Most Popular Posts

  • Calendar

    March 2015
    M T W T F S S
    « Dec    
     1
    2345678
    9101112131415
    16171819202122
    23242526272829
    3031  

    Archives By Month

    Backend

    Subscribe