WIBSaya tertegun dan terkesan dengan ide untuk menyederhanakan sistem waktu yang berlaku di Indonesia. Pada saat ini kita kenal 3 kawasan waktu yaitu : Indonesia Barat, Indonesia Tengah dan Indonesia Timur atau yang lebih populer dengan istilah WIB, WITA dan WIT.

Menurut diskusi pada larut malam di TVRI tersebut, gagasan untuk melakukan perubahan dan menyederhanakan sistem waktu di Indonesia tersebut sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 2005 , jadi sudah 3 tahun yang lalu. Namun entah kenapa sampai saat ini masih belum dibuat satu keputusan Presiden (Kepres) mengenai hal itu.

Secara umum, dengan disederhanakannya sistem waktu, yaitu dengan gagasan menjadi hanya satu sistem yang berlaku diseluruh NKRI, dari Sabang sampai ke Merauke. Gagasan itu menganut sistem WITA atau waktu Indonesia Tengah sebagai patokan.

Mengingat negeri China hanya mempunyai satu waktu nasional yaitu waktu Beijing yang berlaku dari Shanghai sampai Tian Jin atau dari utara keselatan dan dari timur sampai ke barat negeri tirai bambu tersebut. Padahal China dengan luas negaranya yang begitu besar melebihi hamparan pulau-pulau di Indonesia.

Alasannya sangat bagus dan kedengarannya memberi harapan akan terjadinya perbaikan disegala lini kehidupan. Dalam bidang ekonomi, dengan ditetapkannya WITA sebagai waktu nasional Indonesia, ini berarti waktu Jakarta akan sama dengan waktu Singapore. Dengan dampaknya yaitu pembukaan bursa Singapore akan sama persis waktu atau jamnya dengan pembukaan bursa efek di Jakarta.

Sehingga kita tidak ketinggalan info naik turunnya saham selama satu jam seperti apa yang sampai hari ini kita rasakan. Secara finansial kita lebih terjamin akurasi datanya dan mengeliminir kerugian yang mungkin timbul, karena jam buka bursa sama persis.

Dari segi transportasi khususnya penerbangan akan sangat menekan beaya transport dari kawasan Indonesia Tengah atau Indonesia Timur ke Jakarta dan pulau Jawa pada umumnya. Traveller tidak perlu menginap, karena sudah tidak ada jam terbang pesawat yang bisa diakses, contoh mereka yang dari Palu melakukan penerbangan via Ujung Pandang ke Jakarta.

Dari segi tourisme, waktu Indonesia yang sama dengan waktu Singapore akan memudahkan wisatawan terutama dari Asia dan kususnya Asia Tenggara mengatur jadwal kunjungan dan mengakses penerbangan yang tidak perlu lagi harus mengkonversi waktu menjadi waktu Singapore. Pendeknya lebih memudahkan pelancong manca negara berkunjung dan menyesuaikan waktu kunjungannya ke Indonesia terutama ke kawasan Indonesia Barat dan Indonesia Timur.

Dari segi perasaan bersatu dalam satu NKRI atau rasa nasionalisme juga berperan. Dengan satu kesatuan waktu yang sama, maka seluruh masyarakat dari Sabang sampai Merauke akan merasakan ikatan yang lebih kokoh. Jadi seluruh masyarakat Indonesia akan merasakan satu negara, satu bangsa, satu bahasa  dan satu waktu yang sama yaitu Indonesia.

Dari segi energi, waktu kantor akan menjadi sampai jam 3 sore di Jakarta dan kawasan WIB. Matahari masih terang, kantor tidak perlu boros energi untuk penerangan dan pendingin ruangan (AC). Kesimpulannya akan lebih ekonomis.

Untuk para pembaca blog yang budiman, saya sudah sediakan fasilitas voting: "Setujukah Anda penyatuan WIB, WITA & WIT menjadi 1 (satu) kesatuan kawasan waktu Indonesia?" yang dapat diakses di sisi bar kanan pertama blog ini. Silakan tunjukkan sikap Anda pada polling tersebut atau opini Anda pada bagian komentar di bawah ini.

Popularity: 5%

Posted Wednesday, December 3rd, 2008 at 7:06 pm
Filed Under Category: Bahasa, Life
You can leave a response, or trackback from your own site.

2 Responses to “Menuju Efisiensi dan antisipasi Resesi Finansial Global dengan Satu kesatuan waktu di seluruh kawasan Indonesia”

  1. 2
    Dr. Sukma Says:

    Hai Stephen,

    Pendapat anda sama dengan apa yang saya rasakan. Dari segi apapun perubahan menjadi satu waktu Indonesia Raya itu akan memberi nilai positif. Semoga pengunjung blog ini sudi mengisi polling artikel ini dengan mengklik setuju atau tidak.

    Sehingga nanti akhirnya dapat kita tarik kesimpulan berapa persen visitors yang setuju dan berapa yang tidak. Semoga nanti menjadi bahan pertimbangan bagi Presiden SBY untuk segera membuat Kepres mengenai hal ini. Thanks, Stephen.

  2. 1
    Stephen Says:

    Terus terang saya setuju penyatuan menjadi satu zona waktu Indonesia Raya, doc. Jika RRC bisa, sedangkan Singapore sengaja ikut waktu Malaysia untuk mengejar kemakmuran & efisiensi, mengapa Indonesia tidak?

    Sudah terbayang efisiensi, konsistensi percakapan soal waktu yang akan terjadi dari ujung barat sampai ujung timur Indonesia.

Leave a Reply

  • About

    Dr. Sukma Merati, DSPADr. Sukma Merati is founder and owner of Riau Pathology Center in Pekanbaru, Riau. Dr. Merati has had various international experience and training, including as a fellow doctor at The Mount Sinai Hospital in New York City, NY, USA (2000-2002). More >

  • Most Popular Posts

  • Calendar

    March 2015
    M T W T F S S
    « Dec    
     1
    2345678
    9101112131415
    16171819202122
    23242526272829
    3031  

    Archives By Month

    Backend

    Subscribe